SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi jalur alternatif pemecah kepadatan lalu lintas di simpang empat Gemolong yang melintasi Ngembatpadas hingga Kwangen, Rabu (15/7/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen belum sepenuhnya iap menghadapi kedatangan para pemudik. 

Solopos.com, SRAGEN — Jelang Lebaran 2015, Jalur alternatif pemecah kepadatan lalu lintas di Gemolong mulai dari Ngembatpadas hingga Kwangen dikeluhkan warga karena dinilai menyerupai sirkuit balap off road.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan  di lokasi, Rabu (15/7/2015), upaya perbaikan jalan dengan cara pembangunan lapisan beton sebetulnya sudah dimulai. Namun, pekerjaan proyek itu baru selesai separuh dari badan jalan.

Pengguna jalan dari arah Ngembatpadas harus melewati separuh jalan yang belum dilapisi beton. Kerusakan jalan itu hanya ditimbun dengan pecahan-pecahan beton, tanah dan batu.

Pengguna jalan yang melintasinya harus ekstra hati-hati supaya roda tidak terperosok di sela-sela tumpukan pecahan beton.

“Sebelum sampai Gemolong, tadi saya diarahkan melewati sebelah timur pasar yang padat. Saya lalu diarahkan ke jalan ini. Saya ikut saja petunjuk dari petugas polisi. Tak tahunya, kondisi jalannya cukup parah. Tidak lebih bagus dari sirkuit off road,” kata Herman, 34, pengendara mobil di lokasi.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Hutomo Ramelan, mengakui proyek perbaikan jalur mudik Lebaran khususnya di jalur alternatif Gemolong baru mencapai 60%.

“Sementara memang kami kasih tumpukkan material batu dan tanah. Setelah Lebaran selesai, proyek pembangunan lapisan beton itu baru bisa dilanjutkan,” kata Tomi sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya