Infrastruktur Sragen belum sepenuhnya iap menghadapi kedatangan para pemudik.
Solopos.com, SRAGEN — Jelang Lebaran 2015, Jalur alternatif pemecah kepadatan lalu lintas di Gemolong mulai dari Ngembatpadas hingga Kwangen dikeluhkan warga karena dinilai menyerupai sirkuit balap off road.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Pengguna jalan dari arah Ngembatpadas harus melewati separuh jalan yang belum dilapisi beton. Kerusakan jalan itu hanya ditimbun dengan pecahan-pecahan beton, tanah dan batu. Pengguna jalan yang melintasinya harus ekstra hati-hati supaya roda tidak terperosok di sela-sela tumpukan pecahan beton. “Sebelum sampai Gemolong, tadi saya diarahkan melewati sebelah timur pasar yang padat. Saya lalu diarahkan ke jalan ini. Saya ikut saja petunjuk dari petugas polisi. Tak tahunya, kondisi jalannya cukup parah. Tidak lebih bagus dari sirkuit off road,” kata Herman, 34, pengendara mobil di lokasi. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Hutomo Ramelan, mengakui proyek perbaikan jalur mudik Lebaran khususnya di jalur alternatif Gemolong baru mencapai 60%.
“Sementara memang kami kasih tumpukkan material batu dan tanah. Setelah Lebaran selesai, proyek pembangunan lapisan beton itu baru bisa dilanjutkan,” kata Tomi sapaan akrabnya.