SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (dua dari kiri) bersama rombongan dari Dinas PUPR dan rekanan melihat progres pekerjaan jalan Kedawung-Jambangan, Senin (28/8/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, Dinas PUPR segera mengubah indeks harga wiremesh untuk menyesuaikan harga pasaran.

Solopos.com, SRAGEN — Melejitnya harga wiremesh dan langkanya barang tersebut membuat kontraktor pemenang lelang proyek pemerintah harus memutar otak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka harus berusaha mencari wiremesh dengan harga miring tapi dengan kualitas sesuai standar nasional Indonesia (SNI). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sragen berencana mengubah indeks harga wiremesh dengan menyesuaikan harga pasaran pada spesifikasi proyek betonisasi jalan pada APBD Perubahan 2017.

Pelaksana proyek perbaikan Jl. Agus Salim, Sragen, dari PT Padat Sari Sragen, Lambang Hari Purnomo, saat ditemui wartawan di sela-sela inspeksi mendadak Bupati dan Dinas PUPR Sragen, Senin (28/8/2017), mengakui bila progres pekerjaan betonisasi jalan senilai Rp8,225 miliar itu masih sangat minim karena sulitnya mencari wiremesh.

Lambang membutuhkan wiremesh sebanyak 2.662 lembar dengan ukuran 2,9 meter x 5,4 meter untuk betonisasi Jl. Agus Salim, Sragen, sepanjang 2,1 km. “Wiremesh pada proyek jalan ini ukuran besinya M12. Kemarin pesan ke Surabaya sebanyak satu kontainer dengan kapasitas 300 lembar ternyata hanya ada 137 lembar. Ya, barang seadanya itu dibeli meskipun harganya mahal. Naiknya harga wiremesh itu sampai 30%. Kalau barangnya ada saja tidak begitu pusing. Sekarang sudah harganya naik ditambah barangnya langka,” tutur Lambang.

Dia berencana pergi ke Cilegon untuk mencari wiremesh. Begitu nanti barang ada, berapa pun jumlahnya dibeli semua karena kebutuhannya sangat mendesak.

Tingginya harga wiremesh membuat Bupati tidak bisa berbuat banyak. Bupati hanya bisa pastikan bila pekerjaan fisik tetap berjalan sesuai spesifikasi.

Bupati melihat sendiri pekerjaan di Jl. H.O.S. Cokroaminoto Sragen yang sudah berjalan dengan baik dengan progres 45% padahal targetnya hanya 30%. “Kendalanya memang wiremesh terutama untuk pelaksanaan di Jl. R.A. Kartini dan Jl. Agus Salim. Tadi saya tanya kepada rekanan juga keluhannya masih masalah wiremesh yang langka dan harganya yang tinggi. Persoalan ini membutuhkan komitmen rekanan dan intensitas pengawasan melekat pada pekerjaan proyek,” imbuhnya.

Kepala Dinas PUPR Sragen, Marija, sudah berkomunikasi dengan anggota stafnya di Bidang Bina Marga untuk menyiapkan perubahan indeks harga satuan untuk wiremesh, besi, dan beton pada proyek fisik di APBD Perubahan 2017.

Perubahan indeks harga tersebut disebabkan peningkatan harga wiremesh lebih dari 20%. “Kalau untuk wiremesh pada proyek yang sudah menang lelang tidak bisa diubah lagi. Ya, apa adanya harus dilaksanakan. Perubahan indeks harga itu pada proyek fisik yang akan datang,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya