SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen memantau ketinggian air Sungai Bengawan Solo di dekat tanggul darurat di Desa Pilang, Masaran, Sragen, Rabu (28/9/2016). (JIBI/Istimewa)

Infrastruktur Sragen, BBWSBS berjanji segera membangun tanggul permanen di Masaran, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) bakal mempercepat proses pembangunan tanggul permanen di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Tanggul Sungai Bengawan Solo itu jebol sepanjang 12 meter pada awal Februari lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

BBWSBS sudah mendatangkan puluhan tiang pancang sepanjang 12 meter dari Madiun. Tiang pancang itu dibawa menggunakan truk trailer dengan melintasi kawasan Desa Sidodadi, Masaran. “Tiang pancang itu sudah ada. Sekarang kami masih menunggu kedatangan alat berupa crane untuk memasang tiang pancang itu. Kami tidak punya alat itu sehingga harus menyewa dari Semarang. Dalam pekan ini, alat itu akan dibawa ke lokasi. Kalau pekan ini sudah sampai, pekan depan pembangunan tanggul sudah bisa dimulai,” jelas anggota staf Operasional dan Pemeliharaan BBWSBS Samsi kepada Espos Rabu (28/9).

Samsi menargetkan pembangunan tanggul permanan itu bisa selesai dalam sebulan. Namun, dia bisa meminta penambahan volume pekerjaan supaya pembangunan tanggul selesai lebih cepat dari target. Dia memastikan datangnya musim hujan tidak akan menjadi kendala dalam proyek pembangunan tangul permanen itu. “Pemilik crane itu sanggup mengerjakan dalam kondisi apapun. Kami akan minta prosesnya dipercepat melihat musimnya sudah begini. Targetnya sebulan jadi, tapi kalau dipercepat lebih baik. Kasihan warga yang selalu khawatir apabila intensitas hujan tinggi,” terang Samsi.

Sementara itu, tingginya curah hujan membuat warga Desa Pilang sempat khawatir. Pasalnya, tanggul darurat yang terbuat dari timbunan pasir dalam karung sudah dibersihkan menyusul rencana pembangunan tanggul permanen oleh BBWSBS. ”Ketinggian air belum menyentuh permukaan jalan. Jaraknya masih sekitar 2 meter. Jadi, kondisinya masih aman terkendali,” jelas Ketua RT 022 Desa Pilang, Sunarto.

Guna mengantisipasi luapan banjir, warga sekitar dibantu sukarelawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen bekerja bakti membuat tanggul darurat dari timbunan pasir dalam karung. Sunarto berharap tanggul permanen itu segera dibangun mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.

”Makin cepat makin baik supaya kami lebih tenang jika intensitas hujan meninggi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya