SOLOPOS.COM - (Vivanews.com)

Infrastruktur Solo, warga Kampung Kenteng, Semanggi, mendesak agar tower telekomunikasi di wilayah mereka dibongkar.

Solopos.com, SOLO — Warga Kampung Kenteng RT 004/RW 007, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, mendesak menara telekomunikasi di kampung tersebut dibongkar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Desakan pembongkaran menara telekomunikasi muncul lantaran menara itu sudah sepuluh tahun berdiri di kampung tersebut. “Sesuai perjanjian awal, masyarakat memberikan persetujuan untuk operasional menara tersebut hanya untuk sepuluh tahun terhitung mulai 7 Juni 2007. Sekarang sudah habis, warga tidak mau ada perpanjangan operasional menara, warga minta menara dibongkar,” kata Ketua RT 004/RW 007 Semanggi, Sarjoko, saat ditemui Solopos.com, Minggu (11/6/2017).

Warga tak mau operasional menara diperpanjang lantaran dari perusahaan pendiri tower tersebut tak pernah berkomunikasi lagi dengan warga setidaknya dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Padahal truk bongkar muat antena kerap keluar masuk kampung Kenteng.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan dokumen perjanjian antara warga dengan perusahaan operator, diketahui menara itu didirikan PT Bakrie Telecom untuk operasional Esia. Dua tahun pertama, perusahaan dua kali memberikan bantuan kemitraan kepada masyarakat yakni saat banjir berupa sembako dan selimut serta saat Iduladha berupa bantuan seekor kambing.

“Setelah itu mereka tak pernah lagi datang ke sini, katanya Esia sudah tutup, menara ini sudah beralih perusahaan.”

Sarjoko menegaskan menara harus segera dibongkar karena belakangan keberadaan menara itu justru membuat kamtibmas di Kenteng sedikit terganggu. Setiap ada orang yang datang ke menara selalu didatangi warga dan berujung pada keributan.

“Puncaknya adalah Senin pekan lalu. Malam-malam ada petugas datang ke tower, langsung dicegat warga, ramai akhirnya karena ada selisih paham. Kemudian pada Rabu [7/6/2017] warga mengadakan pertemuan dan sepakat minta dibongkar.”

Warga kemudian memasang spanduk berisi permintaan pembongkaran tower di lokasi pendirian tower dan gerbang masuk Kampung Kenteng. Sarjoko sudah melaporkan permasalahan tower itu kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Lurah Semanggi, Sularso. “Harus saya sampaikan agar selalu ada kontrol dari aparat setempat.”

Saat ini, warga masyarakat menyerahkan sepenuhnya tindak lanjut permasalahan tower ini kepada Pemerintah Kelurahan Semanggi. Pemerintah Kelurahan Semanggi bahkan sudah mengirim surat kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk merunut perizinan pendirian tower tersebut.

Dalam surat yang disampaikan Lurah Semanggi Sularso kepada DPMPTSP disebutkan pada 2007 tower tersebut berdiri atas nama Esia. “Namun untuk saat ini sudah tidak diketahui lagi operator menara atau tower telekomunikasi tersebut,” kata Sularso.

Warga RT 004 lainnya, Febri, juga menuntut tower segera dibongkar. “Beberapa hari lalu sudah ada petugas Satpol PP ke sini. Semoga keinginan warga segera direspons.”

Kepala Satpol PP Kota Solo, Sutarjo, membenarkan adanya desakan dari warga Kenteng untuk pembongkaran tower telekomunikasi. “Ya, kemarin petugas kami sudah cek ke lokasi. Dalam waktu dekat, pihak terkait yakni pemilik lahan termasuk operator yang saat ini mengelola tower tersebut akan kami mintai keterangan dulu,” kata Sutarjo.

Satpol PP juga akan menelusuri terlebih dahulu izin pendirian tower tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya