SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor dan mobil melintas di Jl. Gatot Subroto Solo, Jumat (8/1/2016). Pemkot Solo berencana menata kawasan koridor jalan tersebut dengan konsep walking street dengan dana bantuan dari Pemprov Jateng senilai Rp15miliar. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, walking street Jl. Gatot Subroto dilanjutkan ke Jl. Dr. Radjiman.

Solopos.com, SOLO–Proyek penataan kawasan walking street di Jl. Gatot Subroto akan dilanjutkan Pemkot ke koridor Jl. Dr Radjiman, ruas Singosaren-Bundaran Baron.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengatakan saat ini masih menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL), sebelum detail engineering design (DED) disusun. “Penataan Jl. Dr. Radjiman akan dikerjakan per segmen,” kata Agus ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (10/8/2016).

Agus mengatakan tahapan pertama segmen yang akan dikerjakan adalah ruas Pasar Singosaren hingga Bundaran Baron. Kawasan tersebut memiliki nilai historis menjadi pusat kegiatan perpindahan Keraton Kartosuro ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sementara dari aspek arsitektur, Agus mengatakan bangunan di kawasan itu kebanyakan berlagam bangunan khas saudagaran. Hal ini menjadi ikon tersendiri bagi kawasan tersebut.

“Jadi disana perlu dilakukan penataan kawasan koridor Jl. Dr. Radjiman,” terangnya.

Sama seperti penataan Jl. Gatot Subroto, penataan koridor Jl. Dr. Radjiman akan meliputi pembangunan kawasan pedestrian, street furniture, serta perbaikan drainase. Selain itu menyiapkan jalur underground cables atau jaringan kabel listrik maupun telepon dengan sistem tanam.

“Sepanjang jalur lambat dikonsep bisa difungsikan untuk kegiatan budaya,” katanya.

Pemkot, Agus melanjutkan akan membangun walking street di sepanjang ruas Pasar Singosaren hingga Bundaran Baron. Dengan adanya koridor walking street itu sejalan dengan penataan di kawasan Jl. Gatot Subroto. Rencana penataan itu tentunya harus melibatkan berbagai stakeholder terkait. Salah satunya melibatkan pelaku usaha serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) guna membahas persoalan parkir serta manajemen lalu lintas di kawasan itu. Hal ini mengingat koridor Jl. Dr. Radjiman merupakan kawasan perdagangan di Kota Solo.

Sehingga penataan kawasan Jl. Dr. Radjiman bakal sejalan dengan rencana pembangunan gedung parkir di kawasan tersebut. Agus menilai diperlukan gedung parkir untuk menampung parkir pengunjung kawasan Jl. Gatot Subroto maupun Jl. Dr. Radjiman.

“Kalau kawasan sudah ditata baik, parkir juga perlu ditata. Di sana butuh gedung parkir agar parkir kendaraan pengunjung tidak diparkir dipinggir jalan,” katanya.

Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo M. Usman membenarkan rencana penataan parkir di kawasan Jl. Dr. Radjiman dan Jl. Gatot Subroto. Penataan parkir sebagai konsekuensi bakal berkurangnya ruang satuan parkir karena rencana proyek lanjutan walking street Jl. Gatot Subroto ke Jl. Dr. Radjiman oleh Pemkot.

“Solusinya nanti parkir sepeda motor yang selama ini di pinggir jalan akan ditempatkan di gedung parkir Pasar Singosaren lantai atas. Sedangkan mobil tetap berada di bawah. Namun ini baru rencana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya