SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot mengatakan DED flyover Manahan dibuat pemerintah pusat.

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang menyatakan tim teknis dari pemerintah pusat saat ini tengah menyelesaikan tahapan penyusunan kajian dan dokumen pendukung, termasuk detail engineering design (DED) flyover Manahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kajian dan dokumen pendukung yang juga meliputi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL/UKL) itu ditarget rampung Maret. Selanjutnya, proyek itu akan dilelang April dan paling cepat Juni mulai pengerjaan fisik. (Baca juga: Flyover Manahan Dipresiksi Bikin Macet, Pemkot Diminta Tak Gegabah)

“April baru proses lelang. Jadi Juni lah paling baru mulai dibangun. Tapi kalau bisa lebih cepat ya lebih baik,” kata Kepala BBPJN VII Semarang, Achmad Herry Marzuki, ketika dijumpai wartawan seusai rapat koordinasi pembahasan rencana flyover Manahan di Balai Kota Solo, Selasa (7/2/2017).

Rapat koordinasi diikuti Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Yulistianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Endah Sitaresmi Suryandari, bersama tim dari BBPJN VII Semarang. Seusai rapat, Wali Kota bersama tim meninjau rencana pembangunan flyover Manahan.

Dalam peninjauan itu, Herry menyampaikan flyover akan dibangun sepanjang 500 meter, mengambil batas di sebelah selatan 50 meter dari traffic light persimpangan Jl. Yosodipuro. Sedangkan  di sebelah utara akan membentuk letter Y atau bercabang ke arah Jl. Adisucipto dan Jl. M.T Haryono.

“Adanya flyover ini juga akan membuat Jl. Hasanudin dari arah Brengosan sampai Pasar Nongko menyambung,” katanya.

Sesuai konsep akan dibuat tiga terowongan di bawah flyover, meliputi terowongan untuk arah Jl. Hasanuddin, Jl. Samratulangi, dan terowongan kereta api. BBPJN VII Semarang memperkirakan pembangunan membutuhkan waktu paling lama delapan bulan. “Kalau molor sampai Februari 2018 mendatang,” imbuhnya.

Lebar jalan flyover dibangun selebar delapan meter dan jalan di bawahnya tetap akan diaktifkan. Sesuai perencanaan jalan akan dilebarkan ke arah timur sekitar dua meter. “Jadi dari arah Jl. Yosodipuro mau ke arah selatan bisa lancar,” katanya.

Ihwal penganggaran, Herry mengatakan pembangunan fisik flyover sepenuhnya akan ditanggung pemerintah pusat. Berapa pun anggaran yang dihabiskan akan ditanggung pusat. Sedangkan anggaran Pemkot untuk pembebasan lahan, penyelesaian drainase, aksesori, dan lain sebagainya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot segera menyiapkan rekayasa lalu lintas baik selama maupun setelah pembangunan flyover. Pembangunan flyover Manahan pasti akan berdampak pada perubahan manajemen lalu lintas di jalan-jalan terdampak.

Jalan tersebut di antaranya Jl. Yosodipuro, Jl. Kalitan, dan lainnya. Rekayasa lalu lintas di seputaran flyover Manahan tersebut kini masih dalam tahap pengkajian oleh Dinas Perhubungan (Dishub).

Wali Kota juga meminta pelaku usaha di kawasan terdampak tidak khawatir dengan pembangunan flyover. Pembangunan flyover ini mendesak direalisasikan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di perlintasan sebidang tersebut.

“Jalan bawah tetap aktif, jadi tidak ada masalah. Becak dan pesepeda juga bisa lewat. Bahkan nanti Jl. Hasanuddin dari Brengosan ke Pasar Nongko bisa menyambung. Jadi aktif semua jalannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya