SOLOPOS.COM - Pekerja mengoperasikan eskavator pada proyek peningkatan Jl. S. Parman, Gilingan Solo, Jumat (12/5/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo akan mempercepat perbaikan jalan.

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mempercepat perbaikan jalan di wilayah Kota Bengawan agar nyaman dilalui saat arus mudik dan balik Lebaran.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Kota Solo memetakan ada 27,25 kilometer (km) berstatus jalan kota yang kondisinya rusak ringan dan berat. Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan DPU dan PR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan hingga kini perbaikan jalan terus dikebut Pemkot.

Pelaksanaan perbaikan jalan sudah mencapai 90%. “Tim sapu lubang sudah bekerja untuk menambal sulam jalan yang berlubang,” kata Joko ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (1/6/2017).

Dia mengatakan perbaikan jalan dilakukan melalui dana pemeliharaan yang disiapkan Pemkot dalam APBD 2017 senilai Rp1,8 miliar. Dana tersebut kondisinya sudah terserap 90%. Pemkot juga berencana mengajukan anggaran pemeliharaan jalan pada APBD Perubahan (APBD-P) mendatang. Dana pemeliharaan digunakan untuk memperbaiki lokasi kerusakan di ruas-ruas jalan kota. Sedangkan jalan berstatus provinsi dan nasional sudah ditangani baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat.

Ada beberapa paket peningkatan jalan yang dikerjakan melalui kucuran dana alokasi khusus (DAK) Pusat, di antaranya Jl. Prof. Soeharso, Jl. Setia Budi, Jl. S. Parman, Jl. Jalak, Jl. Tagore dan lain sebagainya. “Kalau jalan berlubang kita tambal sulam sifatnya dikerjakan melalui dana pemeliharaan,” katanya.

Pengerjaan perbaikan jalan dikebut guna menghadapi arus mudik Lebaran. Dengan demikian pengguna jalan bisa nyaman dan aman saat melintas di Kota Bengawan. Penambalan jalan adalah solusi paling realistis untuk menangani kerusakan jalan.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan Provinsi maupun Pusat untuk perbaikan jalannya. Karena untuk jalan dengan status jalan provinsi atau pusat itu bukan tanggungjawab Pemkot,” kata dia.

Selain jalan kota, Pemkot Solo juga fokus dalam pengerjaan jalan kampung. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Solo Tintin Widyatini mengatakan Pemkot mengucurkan anggaran Rp3,5 miliar untuk pengaspalan 30 ruas jalan lingkungan atau kampung di Kota Bengawan pada tahun ini. Pengerjaan pengaspalan jalan tersebut terbagi empat paket kegiatan masing-masing dialokasikan anggaran Rp875 juta.

Proyek pengaspalan 30 ruas jalan kampung tersebar di sembilan kelurahan, meliputi Sumber, Kerten, Jebres, Nusukan, Gilingan, Jajar, Mojosongo, Manahan dan Kadipiro. Jalan tersebut akan dibuat mulus. “Kondisi jalannya memang butuh peningkatan jalan, artinya pengaspalan dilakukan menyeluruh,” kata dia.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman, Moeh Yani, menambahkan selain melaksanakan proyek peningkatan jalan kampung, Pemkot juga menyiapkan anggaran Rp400 juta untuk pemeliharaan jalan kampung. Berbeda dengan peningkatan jalan, biaya pemeliharaan jalan kampung untuk tambal sulam jalan berlubang. Pemkot kini tengah memetakan jalan-jalan kampung berlubang untuk segera diperbaiki.

“Jalan kampung adalah jalan tidak bernomor ruas atau tidak masuk dalam SK [Surat Keputusan] Wali Kota, karena bukan masuk jalan kota,” katanya

Kondisi Jalan Kota
Kondisi Baik  174,84 km atau 81,54%
Kondisi Sedang 12,32 km atau 5,75%
Kondisi Rusak Ringan 20,19 km atau 9,42%
Kondisi Rusak Berat 7,06 km atau 3,29%
Total panjang jalan kota 214,41 km

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya