SOLOPOS.COM - Situasi lalu lintas di jalan Solo-Karanganyar, tepatnya di kawasan jembatan layang atau flyover Palur, Jaten, (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos/dok)

Infrastruktur Solo, pembangunan flyover Manahan akan digarap dengan dana Rp30 miliar dari APBD Solo 2017.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan proyek pembangunan flyover (jembatan layang) di Manahan kelar dalam setahun pada 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses lelang akan dilakukan Pemkot akhir tahun ini guna mempercepat pembangunan flyover. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan lelang secepatnya dilaksanakan mengingat anggaran untuk pembangunan flyover sudah dipastikan ada dalam APBD 2017.

Pembangunan flyover Manahan masuk skala prioritas kegiatan Pemkot tahun depan. “Untuk flyover Manahan sudah fix dianggarkan Rp30 miliar. Memang kemarin sempat meleset saat anggaran masih dibahas di tim anggaran pemerintah daerah [TAPD],” kata dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (22/11/2016).

Dalam pembahasan TAPD, Pemkot hanya mengalokasikan anggaran Rp26 miliar untuk pembangunan flyover Manahan. Anggaran tersebut menyusut dari rencana kebutuan anggaran (RKA) Rp30 miliar.

Pertimbangannya saat itu tim TAPD harus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan Norowangsan, Pajang, Kecamatan Laweyan, senilai Rp4 miliar. Namun, setelah dibahas lebih lanjut, TAPD menyepakati rencana pembangunan jembatan Norowangsan batal dianggarkan tahun depan.

“Anggaran Rp4 miliar itu [jembatan Norowangsan] dialihkan untuk flyover Manahan. Jadi dana flyover Rp30 miliar untuk pengerjaan setahun jadi,” kata dia.

Pemkot selanjutnya menambah anggaran untuk sarana dan prasarana pendukung flyover, seperti lampu penerangan jalan dan aksesori lain di APBD Perubahan (APBD-P) 2017. Saat ini, Pemkot tengah merampungkan penyusunan detail engineering design (DED) flyover Manahan.

Penyusunan DED ditarget rampung tiga pekan mendatang sehingga proses lelang pembangunan flyover bisa segera  dikerjakan akhir tahun ini.

“Jadi begitu APBD 2017 ditetapkan, lelang sudah selesai dan tahapannya bisa langsung pengerjaan,” kata dia.

Ihwal flyover Purwosari, Budi mengatakan masih menunggu kepastian kucuran anggaran dari pemerintah pusat. Pembangunan flyover Purwosari tidak bisa dikerjakan bersamaan dengan proyek pembangunan flyover Manahan.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas akibat pembangunan flyover tersebut. Flyover Purwosari akan dikerjakan setelah flyover Manahan.

“Anggaran pembangunan flyover Purwosari sepenuhnya dibiayai pusat. Pemkot hanya memberi dana pendampingan,” kata dia.

Budi menerangkan feasibility study (FS) atau studi kelayakan serta DED pembangunan flyover Purwosari juga dianggarkan pemerintah pusat. Proyek pengerjaan penataan dan pembangunan flyover Purwosari akan dikerjakan dari simpang tiga Faroka hingga Tugu Purwosari.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengemukakan volume kendaraan di Kota Solo meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya terjadi kepadatan lalu lintas di sejumlah lokasi.

Beberapa di antaranya di persimpangan sebidang atau perlintasan kereta api, seperti perlintasan Purwosari, Badran atau Manahan, Pasar Nongko, Pasar Ledoksari, Palang Joglo dan Viaduk Gilingan. Menurut dia, upaya efektif mengurai kemacetan lalu lintas dengan membangun flyover.

“Proyek ini tidak bisa dikerjakan Pemkot. Karena dananya sangat besar sehingga harus dibantu melalui APBN. Kami berharap APBN bisa mengucurkan bantuan untuk itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya