SOLOPOS.COM - Desain Sky Bridge Terminal Tirtonadi-Solo Balapan tampak atas. (Dishubkominfo Solo)

Infrastruktur Solo, Wali Kota memastikan pembangunan sky bridge sesuai rencana awal.

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo memastikan pembangunan jembatan layang pengubung intermoda (sky bridge) Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan sesuai rencana awal meskipun ditentang sejumlah warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengacu pada detail engineering design (DED), sky bridge Gilingan dibangun melintasi Jl. Tagore, Jl. Setiabudi, dan Gang Jalak I. Hal itu dikemukakan Rudy, sapaan akrab Wali Kota, saat menemui warga terdampak pembangunan sky bridge Gilingan di Ruang Tunggu VIP Terminal Tirtonadi, Senin (20/6/2016) malam.

Puluhan warga bersama perangkat Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, serta TNI/Polri, kembali dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi pembangunan proyek senilai Rp21,5 miliar yang didanai pemerintah pusat itu.

Sebelumnya, sejumlah warga Cinderejo Kidul yang terdampak langsung pembangunan, menolak tegas sky bridge melintasi jalanan perkampungan mereka. Warga menghendaki sky bridge melewati jalan utama Gilingan yang lebih lebar dan tidak menganggu aktivitas perkampungan.  Lewat pertemuan tersebut, beberapa warga kembali menyatakan keberatannya.

Warga yang tinggal di RT 003/RW 006 Kelurahan Gilingan, Muhammad Sobirin, meminta kejelasan pilar tiang pancang yang berada persis di depan tokonya yang berada di Jl. Tagore. “Pembangunan ini memang sudah menjaga fungsi sosial. Tapi mengganggu fungsi ekonomi. Kalau tiang pancang jadi berdiri di depan rumah, saya kesulitan bongkar muat barang dagangan,” keluhnya.

Keluhan lain disampaikan Kaisar. Dia khawatir jembatan yang memiliki tiang penyangga setinggi 6,8 meter itu kurang aman. Selain itu, dia juga meminta kontraktor memperhatikan aspek keselamatan warga sekitar proyek.

“Kami enggak mau bangunan di sini berbahaya. Konstruksinya harus benar-benar diperhatikan. Proyek juga tanpa peringatan. Waktu malam hari minim penerangan. Ini bahaya sekali untuk pengguna jalan. Dulu sempat ada kejadian pengguna jalan dan anak kecil jatuh terpeleset [lumpur] proyek karena jalanan licin,” bebernya.

Sedangkan perwakilan Gang Jalak I RT 001/RW 009 Kelurahan Gilingan, menyatakan warganya berkukuh keberatan proyek melewati jalan lingkungannya. Warga khawatir keberadaan jembatan ke depan bisa mengganggu privasi serta kenyamanan warga. Selain itu, mereka juga cemas akses warga terganggu lantaran lebar badan jalan hanya 3,5 meter.

“Lebar jalan efektif hanya empat meter. Kalau diambil 1,2 meter, habis. Sementara ini kalau ada mobil papasan saja, satunya harus mengalah. Kami juga merasa kurang nyaman aktivitas warga yang di bawah bisa dilihat orang yang lewat jembatan. Kami minta dikaji ulang pembangunan lewat Gang Jalak,” ujarnya.

Menanggapi sejumlah keluhan warga, Wali Kota menyatakan pembangunan jembatan sky bridge tidak dimungkinkan melenceng dari DED awal. “Pembangunan tidak boleh mengubah DED. Harus sesuai perencanaan yang ada. Digeser 1 cm pun tidak bisa,” katanya.

Rudy menjelaskan tujuan awal pembangunan jembatan layang untuk memotong jarak tempuh Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan dari yang semula 1,9 kilometer menjadi 437 meter. Dikatakan Rudy, merujuk pada UU Agraria, pembangunan di atas jalan perkampungan merupakan hak pemerintah.

“Aturannya sudah jelas. Fungsi tanah itu merupakan fungsi sosial. Dalam UU pokok agraria sudah dijelaskan ketika pemerintah akan memanfaatkan lahan untuk kepentingan yang lebih besar, masyarakat berkewajiban melepaskan,” jelasnya.

Menurut Rudy, keberadaan sky bridge di Gilingan bukan bagian dari investasi pemerintah melainkan bentuk pelayanan transportasi publik. “Tujuan saya mengusulkan pembangunan ini murni untuk masyarakat. Tidak ada tujuan politik sama sekali. Jangan ditarik-tarik ke sana,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya