SOLOPOS.COM - Desain jembatan Tirtonadi baru yang diberi tiang dengan bentuk keris. (Istimewa/Dinas PUPR Solo)

Jembatan Tirtonadi Solo akan dihiasi tiang berbentuk keris raksasa.

Solopos.com, SOLO — Tiang berbentuk keris akan menghiasi Jembatan Tirtonadi Solo yang didesain Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Pembangunan Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Joko Supriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (27/11/2017) siang, menyampaikan desain pembangunan jembatan dibuat juga atas masukan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Joko menjelaskan alasan kenapa tiang Jembatan Tirtonadi itu dibuat dengan bentuk keris, yakni supaya menjadi ikon atau identitas baru pembangunan infrastruktur di Kota Bengawan. “Desain pembangunan jembatan baru yang disepakati BBPJN [Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional] VII Semarang seperti itu. Tiang jembatan dibentuk menyerupai keris,” jelas Joko. (Baca: Taman Tirtonadi bakal Terkena Proyek Jembatan)

Joko menerangkan nama resmi proyek pembangunan Jembatan Tirtonadi itu Penggantian Jembatan Tirtonadi. Jembatan akan dibangun oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Jateng.

Proyek Penggantian Jembatan Tirtonadi kini memasuki tahap lelang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di laman https://lpse.pu.go.id, proses lelang proyek tersebut telah memasuki tahap pembuktian kualifikasi. Penandatanganan kontrak dijadwalkan 13 Desember 2017.

“Aturannya 14 hari kalender setelah pendatanganan kontrak kontraktor pemenang lelang sudah harus mulai melakukan tahap pekerjaan fisik pembangunan mulai dari persiapan, seperti pembersihan lahan hingga mengukur kawasan berdasarkan gambar perencanaan. Ya mudah-mudahan proses lelang berjalan lancar sehingga proyek bisa dimulai Desember nanti,” terang Joko.

Joko menerangkan rencana teknis pelaksanaan proyek Penggantian Jembatan Tirtonadi yang dianggarkan Rp10 miliar tersebut dimulai dengan membongkar jembatan Tirtonadi yang ada sekarang dan diganti dengan konstruksi jembatan baru. Setelah itu, jembatan baru akan dibangun di sisi barat jembatan lama.

Joko menuturkan Jembatan Tirtonadi bakal dibuat dua jalur terpisah antara jalur ke arah selatan dan ke utara. Masing-masing jalur terdiri atas dua lajur. (Baca: Pembebasan Lahan Kelar, Pemkot Solo Tagih Pembangunan Jembatan Tirtonadi)

“Lebar masing-masing jalur pada jembatan rencananya 12 meter. Lebar tersebut sudah termasuk dengan penyediaan trotoar. Namun kepastian teknis pembangunan jembatan termasuk metodenya nanti tergantung kebijakan dari BBPJN dengan berkoordinasi dengan pemenang lelang,” papar Joko.

Joko meyakini arus lalu lintas di seputaran Terminal Tipe A Tirtonadi akan berubah lancar setelah dikerjakan proyek Penggantian Jembatan Tirtonadi. Dia menuturkan selama ini di simpang empat Terminal Tirtonadi kerap terpantau macet karena jembatan tidak mampu lagi menampung kapasitas kendaraan bermotor yang terus bertambah.

Jembatan Tirtonadi bukan saja digunakan masyarakat lokal Solo, melainkan juga warga luar kota karena menjadi jalur alternatif menuju Kabupaten Sragen dan Purwodadi. Disinggung soal rencana pembangunan jembatan gantung, Joko menyebut pekerjaan itu tidak termasuk di dalam proyek Penggantian Jembatan Tirtonadi yang dikerjakan dengan sistem kontrak tahun jamak (multiyear contract).

Dia menyampaikan jembatan gantung bisa dibangun lain waktu baik oleh pemerintah pusat atau Pemkot Solo. Joko memastikan tidak adanya jembatan gantung tidak akan merugikan masyarakat. Masyarakat pejalanan kaki masih bisa menyeberang Kali Anyar dengan memanfaatkan trotoar di jembatan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya