SOLOPOS.COM - Balok dari papan kayu dipasang sebagai tanda bahwa inlet di pedestrian Pasar Gede ambrol dan tidak sepatutnya dilewati pengguna jalan, Rabu (31/8/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo sejumlah inlet di Pasar Gede diketahui rusak lagi.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah inlet atau pengumpul air drainase terbuat dari beton di pedestrian Pasar Gede ambrol lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pedagang Pasar Gede, Sriyanto, mengatakan inlet tersebut pernah rusak dan diperbaiki atau diganti. Namun, kondisi inlet kini kembali rusak. Dia tidak tahu pasti penyebab beton beton inlet tersebut pada pecah. Hanya, Sriyanto menilai, kerusakan inlet mendeksak untuk diperbaiki karena mengancam keselamatan pengendara lalu lintas, terutama pengguna sepeda motor yang melalui pedestrian Pasar Gede.

“Beton pada pecah. Saya tidak tahu pasti pecahnya karena apa. Beton itu sebelumnya pernah pecah, malah setelah sebulan dipasang. Lalu beton sempat diperbaiki. Sekarang beton pecah lagi. Kalau seperti itu, benton perlu diperbaiki lagi. Beton yang rusak jadi penghalang para pengguna jalan. Lubang di jalan mengancam keselamatan para pengendara,” kata Sriyanto saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (31/8/2016).

Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu, bukan hanya pecah, sejumlah inlet juga ambrol. Keberadaan inlet yang ambrol membuat pedagang memasang balok kayu dan tanaman sebagai rambu peringatan agar pengguna jalan lebih berhati-hati saat melintas melewati pedestrian Pasar Gede. Inlet berukuran 30 sentimeter (cm) x 50 cm tersebut adalah pengumpul air sebelum masuk ke saluran drainase.

Salah satu pengunjung Pasar Gede, Ny. Martoyo, 50, menilai inlet di pedestrian Pasar Gede mendeksak diperbaiki. Bukan hanya melintas, menurut dia, cukup banyak masyarakat yang sengaja melewati pedestrian karena hendak melakukan antar jemput penumpang. Ny. Martoyo yang berasal dari Kelurahan Mojosongo, Jebres tersebut ingin kawasan pedestrian Pasar Gede bebas dari kerusakan inlet.

“Kan banyak kendaraan yang ingin berhenti di sini [pedestrian] untuk antar jemput penumpang. Bahaya sekali kalau sampai ada kendaraan yang terperosok ke lubang saluran air karena tutupnya [inlet] rusak. Pengurus pasar seharusnya memperbaiki kerusakan ini. Jangan sampai memakan korban. Untung ada yang memasang rambu-rambu,” jelas Ny. Martoyo.

Seorang pengunjung Pasar Gede lainnya, Nugroho, 36, menduga kerusakan inlet terjadi karena tidak mampu menahan beban kendaraan yang setiap hari berlalu lalang melewati pedestrian Pasar Gede. Selain itu, dia menilai, kerusakan inlet juga dipicu oleh banyaknya mobil besar yang berhenti di pedestrian untuk melakukan bongkar muat barang.

“Kendaraan sekarang enggak boleh parkir di pedestrian. Tutup saluran air [inlet] rusak kemungkinan karena adanya aktivitas pada dini hari, yakni saat mobil besar berdatangan ke Pasar Gede dan memanfaatkan kawasan pedestrian untuk bongkar muat barang. Tutup saluran air perlu diperbaiki. Selain membahayakan pengguna jalan, kerusakan itu membuat pedestrian tidak enak dipandang,” ungkap Nugroho.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya