SOLOPOS.COM - Lahan kosong yang rencananya dibangun di kawasan Gilingan sebelah timur Terminal Tirtonadi. (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, di timur Terminal Tirtonadi akan dibangun hotel 11 lantai.

Solopos.com, SOLO–Sebuah hotel belasan lantai bakal dibangun di Jl. Ahmad Yani, Gilingan, tepatnya di selatan Pasar Ngudi Rejeki Gilingan. Pembangunan tersebut telah memasuki proses penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (5/2/2016), hotel tersebut akan berdiri di tanah seluas sekitar 4.000 meter persegi. Hotel yang kabarnya berkonsep bintang empat itu merupakan jaringan Accor. Saat ini lahan pembangunan masih ditutup anyaman bambu. Rencana investasi perhotelan itu dibenarkan Lurah Gilingan, Joko Partono.

“Betul ada pembangunan hotel. Kalau tidak salah tingginya sembilan atau 11 lantai. Sekarang sudah masuk proses Amdal,” ujar Joko saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya.

Joko mengatakan sosialisasi ke warga sudah dilakukan sejak November tahun lalu. Menurut Lurah, warga sekitar antusias dengan rencana pembangunan hotel. Tidak ada penolakan seperti sejumlah proyek investasi perhotelan lain di Solo. “Dari Pemkot rencana ada sosialisasi lagi. Namun secara prinsip warga mendukung,” tuturnya.
Joko mengklaim hotel tersebut akan menjadi salah satu ikon di Gilingan. Selama ini kawasan itu belum memiliki hotel berbintang. Pembangunan tersebut juga diklaim sinergis dengan proyek lain yang berdekatan seperti pembenahan Viaduct Gilingan, pembangunan sky bridge Tirtonadi-Balapan hingga proyek pusat perbelanjaan di terminal.

“Beberapa tahun ke depan potensi Gilingan akan meningkat pesat,” ujarnya.

Meski antusias menyambut pembangunan hotel, Joko mewanti-wanti agar kajian Amdal dilakukan secara jeli dan komprehensif. Pihaknya tak ingin permukiman yang mengelilingi hotel kesulitan air di masa mendatang. Selain itu Lurah menekankan pemenuhan ruang terbuka hijau (RTH) sesuai standar yakni minimal 20% dari luas lahan.

Anggota Komisi II DPRD, Ginda Ferachtriawan, menyayangkan pembangunan hotel di kawasan rawan macet serta permukiman penduduk di Gilingan. Menurut Ginda, mestinya Pemkot meminta masukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo sebelum menyetujui investasi hotel. “Pertumbuhan hotel wajib diarahkan dan dikendalikan. Saat ini pertumbuhan pasar hotel cenderung timpang dibanding pembangunan hotel baru.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya