SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, pakar transportasi menilai perlu ada jembatan khusus pejalan kaki di flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan flyover (jalan layang) Manahan dinilai perlu dilengkapi dengan jembatan khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pakar transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menyebut pemerintah hampir tidak pernah menyediakan jembatan khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda dalam pembangunan overpass. Dia menilai penyediaan jembatan khusus tersebut penting untuk juga meningkatkan kenyamanan para pejalan kaki dan pesepeda.

“Pekerjaan Umum tidak pernah menyediakan jembatan khusus pejalan kaki dan pesepeda dalam pembangunan overpass. Selalu yang disediakan jalur kendaraan motor. Jika ada pun jembatan khusus pejalan kaki itu hanya selebar 0,5 meter,” kata Djoko kepada Solopos.com, Rabu (8/2/2017). (Baca juga: Soal Flyover Manahan, Begini Hasil Rapat Pemkot dengan BBPJN VII Semarang)

Djoko menilai pembangunan flyover Manahan perlu dilengkapi jembatan khusus pejalan kaki dan pesepeda di sisi luar flyover. Menurut dia, jembatan bagi pejalan kaki dan pesepeda tersebut tidak harus mengikuti bentuk flyover.

Jembatan bisa dibangun sesuai kebutuhan untuk menghindarkan pejalan kaki dari kedatangan kereta api. “Jembatan tersebut bisa dibangun pihak swasta dan dibuat lebih menarik dengan estetika yang mengadopsi kearifan lokal. Pemkot Solo saya rasa tidak akan kesulitan apabila harus menggandeng pihak swasta dalam penyediaan jembatan itu. Pihak swasta bisa memasang iklan di jembatan,” jelas Djoko.

Djoko menerangkan di Solo ada enam perlintasan sebidang dengan rel kereta api. Selain di Manahan, perlintasan sebidang tersebut ada juga di dekat Stasiun Solo Balapan, simpang empat Panggung, Kadipiro, Stasiun Purwosari, dan Pasar Nongko. Dia menyebut ke depan perlu perhatian juga penataan di perlintasan sebidang selain di Manahan itu.

“Saat menjadi Wali Kota Solo, Presiden Jokowi sempat mempertimbangkan pembangunan underpass karena Solo jadi kota heritage yang mengurangi pembangunan ke atas. Namun, pembangunan ke bawah itu butuh biaya perawatannya besar. Lebih mahal ketimbang overpass,” jelas Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya