SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, pembangunan flyover Manahan dianggap bisa merusak sistem transportasi umum di Solo.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan flyover Manahan berpotensi merusak sistem transportasi angkutan umum di Kota Solo yang melewati kawasan tersebut. Hal ini merujuk desain flyover yang dibuat Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Flyover Manahan berbentuk letter Y yang menuju Jl. Adisucipto dan Jl. M.T. Haryono. Akan tetapi, tidak semua jalan di atas dibuat dua jalur. Jalur Jl. Adisucipto-Jl. dr. Moewardi dibikin dua jalur. Sedangkan Jl. M.T. Haryono jadi satu arah menuju Jl. dr. Moewardi. (Baca: Dinilai Kacau, Begini Desain Dasar Flyover Manahan)

Di samping itu, akan ada beberapa ruas jalan yang harus dilebarkan sehingga diperlukan pembebasan tanah. Sementara arah Jl. Yosodipuro nantinya tidak bisa ke utara menuju Manahan. Mereka mesti melewati Jl. Kalitan yang rencananya dilebarkan menjadi tiga jalur.

“Kami meminta Pemerintah Kota [Pemkot] merevisi desain tersebut. Seharusnya Pemkot juga mempertimbangkan sistem angkutan massal di Kota Solo. Jika nantinya kendaraan dari Jl. Yosodipuro tak bisa ke utara lalu mau dialihkan ke mana? Bus Batik Solo Trans koridor 2 nanti yang melewati jalur ini bagaimana?” papar pengamat transportasi dari UNS Solo, Budi Yulianto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/2/2017).

Menurut dia, detail engineering design (DED) proyek yang diperkirakan menelan biaya Rp52 miliar ini perlu didiskusikan lebih lanjut. Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai pemegang proyek, Dinas Perhubungan terkait rekayasa lalu lintas, serta kepolisian setempat perlu bertemu untuk membahas masalah ini. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan karena sekali dibangun, flyover ini tak bisa diubah lagi.

Masalah angkutan umum melibatkan banyak pihak. Belum lagi jalur BST karena transportasi ini awal dan akhir tujuan di masing-masing koridor justru di luar Kota Solo. Artinya, pengoperasian koridor ini melibatkan daerah lain, yakni Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo.

Tentunya harus ada diskusi serta manajemen yang matang seandainya megaproyek yang dimulai April ini jadi terlaksana. “Rekayasa lalu lintasnya nanti seperti apa? Selain itu, tata guna lahan di kawasan ini mesti diperhatikan. Belum lagi berkaitan dengan estetika. Perlu dikaji juga terkait pergerakan mobilitas kendaraan bermotor dari barat ke selatan atau sebaliknya. Selain itu, yang ke arah utara jalan yang ada sekarang cukup sempit sehingga butuh dilebarkan. Artinya, ini kemungkinan besar mengambil jalur lambat. Hal ini juga harus dicermati,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Manahan, Irianto, mengaku belum mendapat kabar lebih lanjut terkait proyek flyover ini. Dia pernah menerima tamu dari konsultan pelaksana proyek pada 26 Januari 2017 lalu. Dari pertemuan tersebut diketahui ada 10 bangunan di wilayahnya tepatnya di RW 006 dan 007 yang terkena flyover.

“Data pemilih 10 bangunan itu sudah ada, tapi teknisnya nanti bagaimana kami belum tahu. Pada dasarnya kami siap memfasilitasi sosialisasi proyek ini,” ungkapnya.

Di sisi lain, Executive Vice President PT KAI Daops VI Yogyakarta, Hendy Helmy, mengaku belum mengetahui megaproyek flyover Manahan yang dibangun salah satunya untuk mengurai kemacetan lantaran adanya perlintasan jalur kereta api. Flyover akan dibangun sepanjang 500 meter, mengambil batas di sebelah selatan 50 meter dari traffic light persimpangan Jl. Yosodipuro.

Sesuai konsep akan dibuat tiga terowongan di bawah flyover, meliputi terowongan untuk arah Jl. Hasanuddin, Jl. Samratulangi, dan terowongan kereta api. “Kami belum mengetahui soal proyek ini. Mungkin baru di tingkatan Pemda [Pemkot]. Sejauh ini kami juga belum ada rembukan terkait ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya