SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot mendapatkan izin dari Kemenhub untuk membuat dua perlintasan darurat.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan izin kepada Pemkot Solo untuk membuat dua perlintasan sebidang darurat selama proyek flyover (jalan layang) Manahan dikerjakan. Dua perlintasan darurat segera dibangun setelah Pemkot mendapat kepastian jadwal proyek flyover.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan saat ini proyek flyover Manahan masih dalam tahap lelang di pusat. Diharapkan lelang rampung akhir bulan ini sehingga Pemkot bisa mulai membangun dua perlintasan sebidang darurat.

“Kami sudah mengantongi izin dari Kemenhub [pembangunan dua perlintasan darurat]. Jadi tinggal tunggu lelang flyover rampung terus dibangun perlintasan daruratnya,” katanya.

Lokasi dua perlintasan darurat telah ditetapkan Pemkot. Kedua perlintasan sebidang darurat masing-masing akan dibangun di Brengosan Jl. Hasanudin ke arah Jl. Samratulangi, serta Jl. Hasanudin (timur Hotel Agas) ke arah kampung Purworejo atau belakang SMP Negeri 1. (Baca: Buat 2 Perlintasan Darurat Saat Flyover Manahan Dibangun, Pemkot Harus Minta Izin Kemenhub)

Dua perlintasan sebidang darurat tersebut disiapkan sebagai jalur alternatif kendaraan, baik dari arah Kota Barat ke Manahan ataupun sebaliknya. Khusus perlintasan sebidang darurat timur Hotel Agas rencananya dibangun bagi akses kendaraan roda dua.

Sedangkan perlintasan sebidang darurat di Brengosan disiapkan bisa dilalui kendaraan roda empat. Sesuai rencana, perlintasan sebidang tersebut akan dibangun dua lajur dengan lebar jalan delapan meter.

“Setelah flyover rampung dibangun, dua perlintasan sebidang langsung dibongkar. Jadi dibuat hanya sementara untuk mengakomodasi akses kendaraan,” katanya.

Ditanya kapan flyover Manahan mulai dikerjakan, Budi mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Budi beralasan pembangunan flyover dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat.

“Yang jelas kami sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas baik selama pembangunan maupun sesudah flyover jadi,” katanya.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan rekayasa lalu lintas selama pembangunan hingga flyover dioperasionalkan. Rekayasa lalu lintas ini masuk dalam penyusunan analisis dampak lalu lintas (andalalin) oleh tim konsultan proyek flyover. “Dishub masuk dalam tim andalalin itu,” imbuhnya.

Wali Kota mengatakan rekayasa lalu lintas diperlukan selama proyek pembangunan flyover dikerjakan. Selama pembangunan flyover, perlintasan sebidang Manahan akan ditutup. Hal ini tentu akan berimbas pada akses lalu lintas, baik dari arah Jl. dr. Moewardi ke Jl. Adisucipto maupun arah sebaliknya.

Akibatnya diperkirakan terjadi penumpukan kendaraan di sekitar perlintasan sebidang Pasar Nongko. “Jadi butuh perlintasan sebidang darurat, agar kendaraan tidak menumpuk di Pasar Nongko,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengaku masih menunggu detail engineering design (DED) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian (PUPR). “Posisi kami ini menunggu hasil DED dari Pusjatan. Baru setelah itu, kami menyosialisasikan kepada warga terdampak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya