SOLOPOS.COM - Suasana keberangkatan penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Tirtonadi Solo, (Solopos/dok)

Infrastruktur Solo, Pemkot menyiapkan anggaran Rp10,3 miliar dalam APBD 2017 untuk Terminal Tirtonadi.

Solopos.com, SOLO — Anggaran operasional Terminal Tirtonadi senilai Rp10,3 miliar yang dianggarkan dalam APBD Solo 2017 dipastikan menganggur alias tak terpakai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini menyusul pengambilalihan pengelolaan Terminal Tirtonadi sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kepastian tersebut diperkuat dengan surat dari Kemenhub tentang pengelolaan Terminal Tirtonadi.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam surat diterima Pemkot, belum lama ini, disebutkan seluruh pengelolaan Terminal Tirtonadi termasuk aset bangunan dan personel menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. “Jadi anggaran kita [APBD Kota Solo] aman [tidak terpakai]. Surat Kemenhub di last minute kami terima,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (10/1/2017).

Sesuai perencanaan anggaran operasional terminal akan dialihkan untuk kegiatan lain. Namun, pengalihan anggaran tersebut baru bisa dilaksanakan pada APBD Perubahan (APBD-P) nanti. Satu hal yang jelas, kepastian status pengelolaan terminal dari Kemenhub membawa angin segar bagi Pemkot.

Hal itu termasuk status tenaga kontrak di lingkungan Terminal Tirtonadi yang akhirnya juga ikut diambilalih pusat. “Gaji tidak hanya PNS, tapi juga tenaga kontrak sudah ditanggung pusat,” katanya.

Pengambilalihan pengelolaan Terminal Tirtonadi berdampak pada hilangnya potensi pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp5,8 miliar. Potensi pendapatan tersebut juga sudah dicoret dalam capaian target PAD APBD 2017.

Hilangnya potensi PAD tersebut tak dipermasalahkan Pemkot. Jika dibanding biaya perawatan dan operasional terminal yang harus dikeluarkan dinilai tak berbanding lurus.

Biaya operasional terminal bisa menelan anggaran Rp8 miliar lebih. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengatakan proses penyerahan personel, pembiayaan, perlengkapan, dan dokumen (P3D) ke pemerintah pusat sudah berjalan sesuai regulasi terminal tipe A.

Semua pegawai terminal dan aset dikelola pusat, termasuk nasib pembangunan pusat perbelanjaan di Terminal Tirtonadi ada di tangan pemerintah pusat. Sesuai perencanaan, pembangunan pusat perbelanjaan dibangun di terminal bagian tengah.

Konsepnya terminal dibangun kawasan terpadu. Lantai atas terminal akan dibangun sebagai pusat perbelanjaan. Penumpang terminal maupun pengantar datang dan parkir di lantai atas, kemudian bisa masuk pusat perbelanjaan baru turun ke terminal.

Begitu pula sebaliknya, penumpang pulang lewat pusat perbelanjaan karena kendaraannya diparkir di atas. “Proyek lanjutan terminal lantai atas untuk pusat perbelanjaan mendesak segera dibangun. Jika tidak, dikhawatirkan kondisi cor-coran bangunan tersebut akan rusak. Jadi harus segera dibangun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya