SOLOPOS.COM - Sejumlah PKL CFD nekat berjualan di lokasi pembangunan drainase city walk Jl. Slamet Riyadi, Minggu (10/9/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL CFD Slamet Riyadi Solo diminta pindah ke sisi barat karena ada perbaikan drainase.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Solo meminta para pedagang kaki lima (PKL) car free day (CFD) yang terdampak proyek pembangunan drainase di city walk Jl. Slamet Riyadi pindah sementara ruas perempatan Gendengan-Stasiun Purwosari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid PKL Dindag Solo, Didik Anggono, mengatakan petugas menemukan banyak PKL nekat berjualan di sekitar lokasi pembangunan drainase, seperti depan Solo Grand Mall ke timur, depan Museum Radya Pustaka ke timur, maupun depan Batik Danar Hadi ke timur saat kegiatan CFD, Minggu (10/9/2017) pagi.

Petugas lantas meminta para pedagang tersebut pindah berjualan karena tengah menempati lokasi dengan risiko bahaya. Dia menyebut posisi PKL tidak aman bahkan bisa juga membahayakan para pembeli karena berada di sekitar galian drainase.

“Kami minta para PKL yang terdampak pelaksanaan proyek pembangunan drainase pindah berjualan sementara ke lokasi lain yang masih kosong. Kami mengarahkan mereka bisa memilih tempat berjualan di sepanjang city walk Jl. Slamet Riyadi ruas perempatan Gendengan hingga Stasiun Purwosari,” kata Didik saat berbincang dengan Solopos.com di arena CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu pagi.

Didik menegaskan PKL hanya boleh pindah berjualan di lokasi lain yang masih berada di city walk Jl. Slamet Riyadi. Disdag melarang PKL pindah berjualan di badan Jl. Slamet Riyadi sisi selatan maupun sisi utara.

Jika berjualan di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi, PKL bisa membahayakan diri dan juga pembeli karena menempati bagian dekat rel kereta api yang masih aktif dilalui kereta Batara Kresna. Sedangkan jika berjualan di sisi utara Jl. Slamet Riyadi, PKL akan mengganggu aktivitas pengunjung CFD khususnya yang ingin berolahraga.

“Banyak PKL yang nekat bertahan dengan alasan tidak mau kehilangan pelanggan. Mereka memilih mengambil risiko dengan menempati lokasi berjualan lama meski berbahaya karena tengah dilaksanakan proyek pembangunan drainase oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Solo,” jelas Didik.

Didik menyampaikan Disdag tidak akan membiarkan begitu saja PKL berjualan di dekat lokasi proyek pembangunan drainase. Dia berencana mengerahkan personel untuk menghalau PKL yang berjualan di dekat lokasi pembangunan drainase saat pelaksanaan CFD pada Minggu (17/9/2017).

Personel Disdag akan mendatangi area CFD pada pukul 05.30 WIB atau sebelum PKL menggelar barang dagangan. Petugas bakal mengarahkan PKL berjualan di bagian city walk yang tidak terdampak proyek pembangunan drainase dan belum digunakan PKL lain.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lokasi proyek pembangunan drainase di city walk Jl. Slamet Riyadi tidak sama sekali dipasang tanda peringatan maupun garis batas aman. Kondisi tersebut membuat PKL mudah masuk ke lokasi proyek untuk berjualan.

Beberapa PKL bahkan menggelar alas duduk bagi pembeli di lokasi yang cukup berbahaya seperti di dekat galian drainase. Bukan hanya itu, sejumlah PKL juga menyediakan tempat duduk bagi pembeli di bawah pohon yang tumbuh di tanah seadanya setelah terdampak pembangunan drainase.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, mengatakan dalam waktu dekat Dishub menggelar pertemuan dengan pejabat Disdag dan Dinas PUPR guna membahas soal pelaksanaan proyek pembangunan drainse di bawah city walk Jl. Slamet Riyadi.

Menurut dia, dalam pertemuan tersebut rencananya dibahas juga mengenai rencana penataan PKL CFD yang terdampak proyek. Hari menuturkan PKL bakal dilarang berjualan di sekitar lokasi proyek demi keselamatan mereka dan juga para pengunjung CFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya