SOLOPOS.COM - Anggota Komisi II DPRD Solo meninjau proyek pelebaran drainase dan penataan kawasan di Jl. Gatot Subroto, Solo, Rabu (24/8/2016). Pengerjaan proyek tersebut akan dilakukan malam hingga dini hari untuk mengantisipasi tersendatnya arus lalu lintas dan aktivitas perdagangan. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Komisi II DPRD Solo akan memanggil DPU terkait proyek fisik yang tengah dikerjakan.

Solopos.com, SOLO–Komisi II DPRD Kota Solo akan memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan jajarannya pekan depan. Komisi II ingin mengetahui penjelasan DPU terkait banyaknya proyek fisik yang hingga kini pengerjaannya dinilai lambat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno,mengatakan pihaknya mengagendakan untuk mengundang DPU. Para wakil rakyat tersebut ingin mengetahui perkembangan proyek yang dikerjakan DPU dan pihak ketiga.

“Kami ingin tahu, sampai saat ini sudah berapa yang terealisasi dan yang masih proses. Banyak proyek infrastruktur yang terkesan lambat. Kami akan melakukan pemanggilan semata untuk mendorong agar proyek bisa selesai tepat waktu,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, di kantornya, Jumat (23/9/2016).

Sukasno tak ingin kegagalan proyek pembuatan drainase di depan SMAN 5 Solo dan drainse Elpabes pada 2015 kembali terulang tahun ini. Memang, kontraktor harus membayar denda dan masuk daftar hitam untuk ikut tender proyek di masa depan. Tapi, bagian terpenting dalam proyek bukan hal itu.

“Yang paling penting itu proyek selesai tepat waktu. Detail engineering design (DED) kan sudah dibuat. Pasti sudah ada hitungan waktu pengerjaan dengan pertimbangan cuaca, jumlah pekerja dan sebagainya,” papar dia.

Ia mengatakan dinaslah yang lebih menguasai masalah teknis. Tapi, ia menilai masih banyak proyek fisik yang jauh dari penyelesaian seperti di Jl. Gatot Subroto, Jl. Prof. Soeharso, Koridor Adi Soemarmo dandrainase Jl. Kiai Mojo. “Bicara nalar, rampung apa enggak? Itu proyek di pinggir jalan dari Pasar Pon ke selatan baru digali. Padahal itu proyek senilai Rp15 miliar.Saya agak pesimistis bisa rampung tepat waktu,” terang politikus PDIP itu.

Sekretaris Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, mengatakan pihaknya juga akan mengevaluasi proyek yang tertunda. Misalnya proyek pembangunan jembatan Tirtonadi dan underpass Viaduk Gilingan yang terpaksa ditunda pekerjaan pada tahun ini karena belum rampungnya pembebasan lahan warga.

“Dana pembangunan dua proyek itu kan dari pusat. Tapi pembebasan lahan oleh pemkot. Karena lahannya belum dibebaskan, dana dari pemerintah pusat batal cair sehingga proyek belum bisa direalisasikan tahun ini,” ujar dia kepada Solopos.com, Jumat.

Lebih lanjut, semua proyek di Solo memiliki system masing-masing. Dengan begitu, ia menilai ketidakbecusan DPU menjadi penyebab utama belum kelarnya berbagai proyek fisik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya