SOLOPOS.COM - Badan jalan berlubang cukup besar terlihat di Jl. Urip Sumoharjo, Pasar Gede, Solo, Senin (1/5/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot segera mengkaji kondisi jembatan di depan Pasar Gede yang sebelumnya dilaporkan berlubang.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo akan mengkaji jembatan di depan Pasar Gede. Kajian akan meliputi kekuatan struktur serta kerusakan jembatan berstatus cagar budaya tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kajian mendesak dikerjakan lantaran belum lama ini bagian sisi barat jembatan sempat berlubang. Dinas PUPR Solo bergerak cepat dengan menambal aspal jalan jembatan tersebut. (Baca juga: Awas Ada Lubang Besar di Depan Pasar Gede)

“Sudah kami rampungkan [perbaikan]. Memang sempat lubang tapi itu bukan pada struktur jembatannya. Hanya pelat aspal,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR, Joko Supriyanto, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (11/7/2017).

Secara umum, dia menuturkan kondisi jembatan Pasar Gede memang sudah tua. Jembatan tersebut bahkan telah ditetapkan Pemkot sebagai bangunan cagar budaya (BCB). Sejauh ini jembatan Pasar Gede belum tersentuh revitalisasi.

Revitalisasi akan dikerjakan setelah Dinas PUPR mengkaji struktur dan kekuatan jembatan Pasar Gede. Pemkot akan menggandeng tim teknis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Hasil kajian untuk mengetahui kondisi riil jembatan, seperti mengetahui kekuatan jembatan, kondisi bangunan, serta tingkat kerusakan. Selain itu, kajian bisa digunakan sebagai acuan Pemkot dalam menentukan kebijakan perbaikan jembatan berikut anggarannya. “Kajian ini menjadi dasar kami untuk merevitalisasi,” kata dia.

Pada tahun ini, Joko mengatakan Pemkot belum mengalokasikan anggaran untuk merevitalisasi jembatan Pasar Gede. Pemkot masih menunggu hasil kajian tentang kondisi jembatan tersebut.

Tak hanya jembatan Pasar Gede, jembatan lain milik Pemkot juga akan dikaji struktur dan kekuatannya. Secara keseluruhan terdapat 175 jembatan berstatus aset Pemkot di Kota Bengawan.

Selama ini belum ada kajian kekuatan struktur jembatan di Kota Solo. Padahal hal ini sangat penting untuk mengetahui kekuatan struktur jembatan. “Jembatan akan diinventarisasi ulang sekaligus mengkaji kekuatan strukturnya,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Solo Nur Basuki memetakan sejumlah jembatan rusak akibat dilalui kendaraan melebihi batas tonase jalan. Beberapa jembatan itu adalah jembatan Pasar Legi, jembatan Ringin Semar di Jl. Monginsidi, Gilingan, serta jembatan di selatan kampus Universitas Tunas Pembangunan (UTP).

Kondisi jembatan tersebut retak sejak sebulan terakhir. Jembatan lawas tersebut juga kerap dilalui kendaraan bertonase besar yang mencari jalan alternatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya