SOLOPOS.COM - Gambar animasi undepass Jatingaleh. (Youtube.com)

Infrastruktur Underpass Jatingaleh Semarang diharapkan Wali Kota Hendrar Prihadi bisa dioperasikan saat musim mudik Lebaran 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi ingin infrastruktur underpass di Jatingaleh bisa dioperasikan saat musim mudik Lebaran 2017.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami berharap ada percepatan sehingga sebelum Lebaran sudah bisa dilalui. Setiap hari saja, kami mendapat komplain warga menyoal kemacetan di sini,” katanya di Semarang, Jumat (26/5/2017). Hal tersebut diungkapkan Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—saat meninjau pengerjaan proyek underpass Jatingaleh yang sesuai kontrak ditargetkan rampung pada akhir Juli 2017.

Setelah melihat langsung ke lokasi, ia mengaku kurang begitu yakin pembangunan underpass Jatingaleh bisa rampung sebelum Lebaran, tetapi setidaknya sudah bisa lebih lancar dilewati. “Jika sampai Lebaran ternyata tidak bisa selesai, kami berharap pengerjaannya (underpass Jatingaleh) bisa diselesaikan sesuai kontrak, yakni 31 Juli 2017,” katanya.

Diakuinya, ada sejumlah kendala dalam pengerjaan proyek underpass Jatingleh sebagaimana disampaikan kontraktor pelaksana, seperti sulitnya mencari material tanah untuk menguruk. “Tadi, disampaikan salah satu keluhannya adalah tidak mudah mendapatkan tanah urukan sehingga harus didatangkan dari luar kota. Kami akan berupaya membantu dan mengomunikasikannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Metropolitan Semarang Danang Tri Wibowo mengakui ada sedikit keterlambatan dalam pembangunan underpass Jatingaleh. “Progress-nya sekarang ini sekitar 60%, ada keterlambatan sekitar 12%. Namun, kami akan berupaya mempercepat setidaknya saat Lebaran sudah bisa dilewati,” katanya.

Dimungkinkan, kata dia, Underpass Jatingaleh sudah bisa dilewati saat musim mudik Lebaran 2017, tetapi kondisinya memang belum bisa 100%, seperti jalan yang belum teraspal. “Kami terus lakukan monitoring agar pengerjaannya bisa cepat. Jumlah pekerja ditambah, alat berat, hingga jam kerja. Ini terus kami kebut mumpung kondisi cuaca juga mendukung,” katanya.

Hanya saja, Danang membenarkan salah stau kesulitan yang dihadapinya sekarang ini adalah mencari material tanah untuk menguruk karena setidaknya membutuhkan 1.000 m2/hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya