SOLOPOS.COM - Trotoar di Jl. Piere Tendean, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Agus Budi Santoso)

Infrastruktur berupa trotoar di salah satu kawasan di Kota Semarang dituding tak ramah bagi difabel.

Semarangpos.com, SEMARANG – Fasilitas trotoar di Jl. Piere Tendean, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dituding tak ramah dilintasi para difabel. Pasalnya, infrastruktur bagi pejalan kaki di Kota Semarang tersebut dilengkapi dengan besi pembatas untuk menghalangi masuknya kendaraan bermotor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fasilitas pada infrastruktur tersebut kemudian menjadi polemik di media sosial setelah beredar foto yang menunjukkan seseorang tak bisa melintas di trotoar Jl. Piere Tendean menggunakan kursi roda. Foto yang kali pertama diunggah pengguna akun Facebook Agus Budi Santoso itu dibagikan pengguna akun Facebook Johan Surya di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Jumat (9/3/2018).

Pengguna akun Facebook Johan Surya menganggap besi penghalang kendaraan bermotor itu juga menghalangi akses difabel di trotoar. “Ayo warga Semarang, saatnya kita semua sadar kalau trotoar disediakan untuk manusia pejalan kaki dan sahabat difabel, kita enggak butuh tiang seperti itu untuk menghalangi motor/mobil melintas di trotoar,” tulisnya pada keterangan foto.

Pro dan kontra terkait besi penghalang di trotoar tersebut kemudian mencuat di antara netizen. Sebagian dari mereka menganggap besi pembatas itu memang seharusnya tak dipasang di trotoar demi memberi akses kepada difabel. “Padahal jalur kuning itu untuk penunjuk jalan difabel tapi malah dikasih palang. Kasihan,” tulis pengguna akun Facebook Yuniar Chelsea Rachmie.

“Kepada pihak yang berwenang tolog diperhatikan fasilitas umum untuk penyandang difabel,” ungkap pengguna akun Faceboook Sutini Daeng.

Namun sebagian netizen juga menganggap besi pembatas itu sangat penting demi keselamatan pejalan kaki fsm ketertiban lalu lintas. Mereka menyatakan adanya besi pembatas itu menandakan pengguna kendaraan bermotor di Kota Semarang masih banyak yang melintasi trotoar. “Kui nandak’ke akeh pemotor semarang sing seneng lewat trotoar [Itu menandakan masih banyak pengguna sepeda motor di Semarang yang melintasi trotoar],” ungkap pengguna akun Facebook Paidulz Dudulz.

“Tapi kenyataannya masih banyak pengendara motor yang lewat trotoar kok,” timpal pengguna akun Facebook Rusdiyani Nadalsyah.

Di samping polemik itu, netizen berharap Pemkot Semarang segera menemukan solusi terbaik untuk menertibkan lalu lintas serta memberi akses difabel di trotoar. Sebagian dari mereka bahkan berharap Pemkot Semarang bisa membuat portal S demi mencegah pengguna kendaraan bermotor masuk trotoar namun difabel masih bisa melintas, seperti yang sudah dterapkan di beberapa wilayah DKI Jakarta.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya