SOLOPOS.COM - Gambaran Simpang Mangkang dengan Semarang Outer Ring Road (SORR). (bappeda.semarangkota.go)

Infrastruktur Semarang Outer Ring Road (SORR) yang diharapkan mampu mengurai kemacetan arus lalu lintas Kota Semarang tak kunjung dibebaskan lahannya oleh pemkot setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Rencana pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR) sebagai infrastruktur jalan pengurai kemacetan arus lalu lintas Kota Semarang tak kunjung diwujudkan pemkot setempat. Padahal, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang menunggu-nunggu kesiapan Pemerintah Kota Semarang untuk membebaskan lahan proyek itu.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Januari ini mudah-mudahan bisa dimulai lagi pembayarannya, kemudian dilanjutkan Februari, dan seterusnya. Ya, menunggu kesiapan dana dari Pemkot Semarang,” ungkap Kepala BPN Kota Semarang Sriyono di Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/1/2018). Untuk tahap pertama, SORR antara Mangkang dan Mijen sepanjang 10,5 km, kata dia, baru terbebaskan sembilan bidang lahan dari tiga kelurahan yang dilalui yang dibayarkan pada akhir 2017.

Menurut dia, BPN Kota Semarang juga sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh warga yang terdampak pembangunan jalur SORR, termasuk pengumpulan dana lahan terdampak hingga bangunan dan tanaman. “Dari data ini, dilakukan appraisal untuk menentukan besaran ganti rugi yang diberikan kepada warga. Kami sudah lakukan pengumpulan data, sembari menunggu kesiapan dana dari Pemkot Semarang,” katanya.

Ia mengatakan saat ini masih fokus terhadap proyek SORR jalur Mangkang-Mijen karena tinggal pembayaran ganti untung, setelah itu dilanjutkan SORR tahap selanjutnya yang menghubungkan Mangkang-Arteri Yos Sudarso. “Untuk SORR utara yang menghubungkan Mangkang-Arteri Yos Sudarso, kami sudah menginventarisir lahan yang akan dibebaskan. Nanti, kalau Pemkot Semarang sudah siap dana, kami tawarkan kepada warga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan proyek jalur SORR yang diyakini mampu menjadi salah satu solusi kemacetan arus lalu lintas kendaraan di Kota Semarang merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur ibu kota Jateng pada tahun 2018 ini. “Ada dua sektor pembangunan yang menjadi fokus pada tahun ini, yakni infrastruktur di kawasan pinggiran dan penataan tengah kota. Pembangunan infrastruktur pinggiran, di antaranya jalur SORR,” katanya.

Pada tahun 2018 ini, kata dia, pihaknya mendorong pembangunan SORR segera terealisasi, baik jalur SORR yang menghubungkan Mangkang-Mijen maupun Mangkang-Arteri Yos Sudarso. Untuk penataan kawasan tengah kota, kata dia, dilakukan melalui penghijauan dan penambahan keindahan jalan-jalan protokol, termasuk penambahan infrastruktur, seperti air mancur atraktif di jembatan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang.

“Pada tahun ini, kami menganggarkan sekitar Rp684 miliar untuk melaksanakan lebih dari 80 paket pekerjaan pembangunan fisik. Beberapa proyek sudah diajukan ke Unit Layanan Pengadaan [ULP] untuk dilelang,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya