SOLOPOS.COM - Gedung Taman Budaya Kulonprogo di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo tampak lengang dari aktivitas para pekerja proyek, Kamis (10/12/2015). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Kulonprogo berupa taman budaya mulai dipertimbangkan untuk disewakan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah kegiatan kebudayaan rutin tahunan yang biasanya diselenggarakan di Alun-Alun Wates diperkirakan bisa dialihkan ke Taman Budaya Kulonprogo. Pengaturan untuk opsi sewa bagi sejumlah jenis kegiatan juga dipertimbangkan untuk dilakukan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan opsi sewa untuk penggunaan Taman Budaya bisa membuat gedung tersebut mandiri, khususnya menutup biaya operasionalnya.

“Kalau masih disubsidi pemerintah sama saja bohong,” ujarnya pada Senin (20/2/2017).

Menurutnya, masyarakat umum bisa saja menggunakan gedung yang berada di Pengasih tersebut dengan tarif yang ditentukan. Ketentuan ini mungkin bisa dibahas pemerintah daerah dengan DPRD terkait. Selain itu, Untung juga berharap Taman Budaya bisa segera digunakan pada tahun ini.

Berdasarkan pendataan Dinas Kebudayaan, paling tidak acara Festival Budaya Menoreh dan Festival Kesenian Yogyakarta bisa dipindah lokasi penyelenggaraannya ke Taman Budaya.

Manunggal Fair yang sempat dihelat di Stadion Cangring pun dinilai bisa ikut berpindah lokasi pula. Untung menyebutkan pemindahan lokasi acara sekaligus upaya membuka wawasan baru pengembangan perekonomian di Kulonprogo. Sejumlah acara tersebut yang ramai dikunjungi masyarakat sekaligus bisa memberikan potensi usaha baru bagi warga setempat.

Adapun, Taman Budaya sendiri masih membutuhkan sejumlah tahapan pembangunan sebelum bisa difungsikan. Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Azzurawan mengatakan tersedia anggaran sebesar Rp27 miliar untuk pengerjaan tahun ini.

Jumlah tersebut bersumber dari Dana Keistimewaan. Pembangunan tahun ini mencakup penAtaan landscape, joglo, pagar, mushola, dan pengurukan akses jalan. Diperkirakan, gedung ini sudah mulai bisa digunakan pada akhir tahun ini. “Jika joglo dan pagar selesai, sudah langsung bisa digunakan,”urai dia.

Zahram menerangkan rancang bangun gedung kesenian tersebut dibagi menjadi 3 ruang pertunjukkan. Namun, saat ini baru gedung hall utama yang selesai. Masih dibutuhkan galeri seni dan teater terbuka untuk melengkapinya. Dua gedung ini baru akan dibangun dengan anggaran di tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya