SOLOPOS.COM - Truk pengangkut air mineral dalam kemasan melintasi jalan di wilayah Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten, PT Tirta Investama meminta truk ekspedisi mereka tak lewat jalan Cokro-Tulung.

Solopos.com, KLATEN — Manajemen PT Tirta Investama (TIV) Klaten menilai aksi pencegatan truk kontainer pengangkut air mineral di Daleman, Selasa (11/10/2016) malam, dikarenakan warga salah paham.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menghindari aksi serupa, manajemen PT TIV Klaten mengimbau sopir truk atau pengusaha ekspedisi tidak melintas di jalan Cokro-Tulung. Demikian penjelasan Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) PT TIV Klaten, Rama Zakaria, saat ditemui wartawan di Karanglo, Polanharjo, Sabtu (15/10/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Manajemen PT TIV Klaten juga sudah berkoordinasi dengan warga Daleman guna merampungkan persoalan tersebut.  Manajemen perusahaan yang memproduksi Aqua itu juga sudah menjelaskan kepada warga Daleman truk-truk itu tidak boleh lagi lewat jalan Cokro-Tulung.

“Persoalannya, saat ini ada perbaikan jalan di Jalur Lingkar Barat Delanggu. Kami dengan warga sudah ada kesepakatan untuk mengakhiri persoalan ini. Jadi, tak perlu ada mediasi lanjutan ke depan,” kata Rama Zakaria.

Rama Zakaria mengajak para sopir truk untuk menaati jalur yang sudah ditetapkan sebagai jalur truk kontainer pengangkut air mineral. Salah satunya jalur Cokro-Delanggu.

Manajemen PT TIV mempersilakan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten memberikan sanksi tegas apabila ada sopir truk yang melanggar kesepakatan. “Kami sudah berencana memperbaiki jalan dengan membeton jalan sepanjang 500 meter-700 meter. Lokasinya di antaranya di Kuwel dan Keprabon. Semoga rencana itu bisa direalisasikan pekan depan. Kami juga mengapresiasi langkah Pemkab Klaten memperbaiki jalan di Delanggu,” katanya.

Hal senada dijelaskan bagian Humas PT TIV, Moh. Ramadhan. Persoalan pencegatan truk konatiner pengangkut air mineral beberapa waktu lalu sudah diselesaikan secara baik-baik.

“Kami sudah bicara dengan warga. Hasilnya, sudah ada kesepakatan. Warga pun mengetahui bahwa kami sebenarnya juga melarang truk melintas di jalur yang tidak benar. Sekali lagi, persoalan kami dengan warga sudah klir dan tidak perlu diungkit lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya