SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi jalan Jomboran-Krakitan yang dikeruk di Dukuh Kalikuning, Desa Jomboran, Klaten Tengah, Jumat (25/8/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten, warga mengeluhkan kondisi jalan Jomboran dan Krakitan.

Solopos.com, KLATEN — Warga menyurati Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten terkait pengerukan jalan Jomboran-Krakitan, Kecamatan Kalikotes.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam surat bertanggal 22 Agustus 2017 itu warga mengeluhkan penggunaan jalan kampung yang dilintasi truk dan kendaraan besar akibat pengerukan jalan utama. Ketua RW 026, Dukuh Ngembel, Desa Jimbung, Kalikotes, Sayoto, mengatakan warga belum menerima sosialisasi terkait pelaksanaan perbaikan jalan dan pengalihan arus lalu lintas jalan tersebut.

Pelaksanaan perbaikan dimulai sejak sepekan lalu. Jalan kampung itu kini dilewati mobil besar, truk, dan dump truck pengangkut material proyek.

Ekspedisi Mudik 2024

“Padahal spesifikasi jalan kampung bukan untuk kendaraan itu. Kalau dipaksakan bikin cepat rusak. Lalu lintas di kampung juga semakin ramai,” kata Sayoto saat dihubungi Solopos.com, Jumat (25/8/2017).

Sayoto menyayangkan pengerjaan jalan tidak separuh dahulu dan separuh sisanya digunakan untuk lalu lintas. Dengan begitu, dampak ke kampung bisa diminimalkan. “Kalau separuh dulu diperbaiki, separuh lagi mungkin bisa buat lewat. Hla ini dikeruk semuanya,” ujar dia.

Guna mengantisipasi kecelakaan akibat lalu lintas ramai, warga memasang blarak atau daun pohon kelapa di tengah jalan supaya pengendara mengurangi kecepatan. Namun, upaya itu sia-sia. “Namanya di kampung ya tetap saja pengendara mengebut,” terang Sayoto.

Ia berharap melalui surat yang diajukan kepada Dinas PUPR warga mendapatkan solusi terbaik. Seandainya memungkinkan, dicarikan alternatif lain selain jalan kampung, memperbaiki jalan kampung jika ada yang rusak, serta melengkapi rambu-rambu dan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

“Nanti melihat bagaimana hasil musyawarah warga dengan pelaksana proyek,” beber dia.

Sugiyanto, warga Dukuh Ngembel RT 002/RW 025 Desa Jimbung, Kalikotes, mengatakan sejak kali pertama pengerukan pada 21 Agustus, terjadi 4-7 peristiwa kecelakaan sepeda motor terjatuh di lokasi perbaikan jalan. Kecelakaan biasa terjadi selepas Magrib karena minim rambu dan penerangan.

“Lalu, saya menempel penunjuk arah dari ISK [Info Seputar Klaten, grup media sosial],” kata dia.

Sejak pengerukan jalan, kendaraan-kendaraan bermuatan tonase besar masuk ke jalan-jalan kampung. Padahal, jalan kampung belum layak untuk dilintasi mobil bermuatan berat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Klaten, Suryanto, mengatakan telah menerima surat dari warga Jimbung. Ia menindaklanjuti surat tersebut dengan mengundang 54 penyedia jasa ke kantor Dinas PUPR, Jumat.

“Hari ini kami sampaikan evaluasi kepada seluruh penyedia jasa metode pengerjaan yang kurang sesuai, keterlambatan di fisik, administrasi kurang tertib, dan lainnya. Hal itu digelar supaya pelaksanaan di lapangan berjalan lebih baik,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat.

Perbaikan jalan Jomboran-Krakitan sepanjang 1.600 meter dikerjakan CV Hasta Karya Mandiri dengan nilai kontrak Rp815 juta. Pengerukan jalan dimaksudkan mengganti fondasi jalan karena kerap rusak di posisi yang sama.

Ia mengaku kecewa lantaran penyedia jasa tidak memberi tahu metode pengerjaan. Selain itu, perbaikan dilakukan dengan memutus total satu ruas jalan.

Pengerjaan seharusnya dilakukan secara separuh-separuh. “Seharusnya ada permohonan untuk menutup jalan. Tapi permohonan itu belum sampai ke kami,” kata Suryanto.

Ia memberikan teguran kepada penyedia jasa terkait dan meminta solusi segera. Ia menyatakan semua manajemen lalu lintas selama pengerjaan menjadi tanggung jawab penyedia jasa dengan dilandasi kesepakatan warga setempat. Perbaikan jalan dijadwalkan selesai pada 10 Oktober mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya