SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Infrastruktur Klaten, dana penggalian embung di Pedan kurang Rp70 juta karena ada kendala teknis.

Solopos.com, KLATEN — Pembangunan Embung Jati Manunggal dan Embung Santren kekurangan dana sekitar Rp70 juta. Pada tahap penggalian itu, embung didanai Bantuan Keuangan Kabupaten Klaten senilai Rp100 juta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kekurangan dana itu disebabkan kendala teknis di luar perencanaan. Semula, penggalian dijadwalkan selesai selama 30 hari, namun molor menjadi 88 hari. Kondisi tanah berlumpur dan mata air yang terus mengalir menghambat proses penggalian.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami harus menyiapkan pompa, membeli selang, sewa alat berat, dan lainnya, selama proses penggalian. Akibatnya pengeluaran membengkak,” ujar Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kalangan, Parjono, saat ditemui Solopos.com di sekitar embung di Dukuh Bunderan, Desa Kalangan, Pedan, Selasa (26/9/2017).

Ia menyatakan kekurangan anggaran itu rencananya ditutup dengan dana pendapatan asli desa (PAD) dari hasil lelang tanah kas desa Oktober mendatang. “Tapi masih kami koordinasikan dulu dengan kepala desa,” ujar dia.

Kepala Desa Kalangan, Fakhrudin Ali Ahmad, membenarkan soal rencana penggunaan dana PAD untuk menutup kekurangan biaya pembangunan embung. Menurutnya, hasil lelang tanah kas desa berkisar Rp50 juta.

Kekurangan dana lainnya masih dilakukan pembahasan bersama BPD dan TPK. “Kami masih mengkaji bagaimana sebaiknya menutup kekurangan ini,” ujar dia.

Fakhrudin menjelaskan pembangunan embung secara keseluruhan saat ini mencapai 17 persen. Pada tahap berikutnya ia mengajukan permohonan dana kepada Pemkab Klaten berupa pembangunan talut dan sabuk beton tanggul embung utama senilai Rp453 juta.

Pembangunan talut bersifat mendesak lantaran memasuki musim penghujan. Pembuatan talut irigasi aliran sungai masuk ke Embung Jati Manunggal senilai Rp168 juta, pembangunan talut embung Santren senilai Rp203 juta, dan sejumlah kebutuhan lainnya.

“Kalau totalnya sekitar Rp1 miliar. Dana yang akan digunakan bersumber dari APBD Klaten, bantuan provinsi, dana desa, dan sumber lainnya termasuk pihak ketiga,” tutur dia.

Camat Pedan, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan pembangunan embung di Desa Kalangan bertujuan mengatasi banjir yang melanda wilayah itu setiap tahun. Selain pengendalian banjir, embung juga untuk irigasi pertanian.

“Ke depan juga diarahkan untuk destinasi wisata,” ujar Rahayu saat ditemui Solopos.com, Senin (25/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya