SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan melintas di Flyover Palur, Selasa (30/5/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar, omzet pelaku usaha di sekitar flyover Palur belum pulih meski flyover Palur sudah beroperasi kurang lebih setahun.

Solopos.com, KARANGANYAR — Omzet para pelaku usaha di sekitar flyover Palur menurun drastis sejak jalan layang tersebut dibangun beberapa tahun lalu. Hingga saat ini, omzet mereka belum juga pulih meski flyover tersebut sudah beroperasi satu tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Flyover Palur diresmikan pada April 2016 lalu. Penyedia jasa parkir di depan Toko Mulia Palur, Ratmin, 45, mengatakan ada perbedaan penghasilan antara sebelum dan sesudah ada flyover. Sebelum ada flyover, Ratmin mampu mengantongi uang minimal Rp30.000 per hari. Setelah flyover difungsikan, penghasilan Ratmin maksimal Rp30.000 per hari.

Flyover Palur ini membuat pengguna jalan yang ingin melaju dari Solo-Karanganyar, langsung naik ke atas [flyover]. Jalan di depan toko [jalur Solo-Sragen] menjadi jalur cepat juga. Pengguna jalan yang ingin ke toko atau sekadar memarkir sepeda motor menjadi sedikit karena kondisinya kurang mendukung,” kata Ratmin saat ditemui Solopos.com di Palur, Ngringo, Jaten, Selasa (30/5/2017).

Hal senada dijelaskan penjual sepeda di sebelah utara flyover Palur, Kristanto, 65. Berubahnya kondisi jalan di bawah flyover atau jalan Solo-Sragen menjadi jalur cepat sangat memengaruhi usaha yang digelutinya. “Pembelinya jadi berkurang. Sebelum ada flyover, saya bisa menjual sepeda angin eceran minimal dua unit per hari. Berhubung ada flyover ini, sepeda angin yang terjual rata-rata satu unit per hari,” katanya.

Tokoh masyarakat Palur, Prapto Koting, mengatakan penurunan omzet para pelaku usaha di sekitar flyover sudah diprediksi saat pembangunan berlangsung. Prapto Koting berharap pemerintah turun tangan memikirkan nasib pelaku usaha di sekitar flyover.

Begitu ada pembangunan flyover memang sudah terlihat ada penurunan omzet. Semoga hal ini juga menjadi perhatian pemerintah, baik pemerintah pusat atau pemerintah kabupaten untuk mencari cara agar usaha di sekitar flyover dapat ramai,” katanya.

Flyover Palur diresmikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, April 2016 itu. Panjang flyover itu 650 meter. Panjang jembatan dari rel kereta api (KA) Palur ke arah barat mencapai 325 meter. Sedangkan panjang jembatan dari rel KA ke arah timur 325 meter. Lebar flyover yang ditujukan untuk mengurai kemacetan di kawasan Palur itu mencapai 11 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya