SOLOPOS.COM - Sejumlah pegawai Disparpora Karanganyar berdiri di dekat tiang bambu untuk menyangga atap kantor yang nyaris runtuh pada Jumat (17/2/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Karanganyar, atap Kantor Disparpora disangga 12 batang bambu karena nyaris runtuh.

Solopos.com, KARANGANYAR — Atap Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar nyaris runtuh. Saat ini, atap yang sudah melengkung itu disangga 12 batang bambu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos,com, Jumat (17/2/2017), atap Kantor Disparpora bagian tengah melengkung. Atap yang melengkung itu disangga 12 batang bambu berdiamer dua tangkup tangan orang dewasa.

Dari luar, kantor itu tampak kokoh dan bersih. Tetapi, bagian dalam kantor sudah lapuk. Sejumlah plafon yang disangga bambu itu rusak dan berlubang.

Solopos.com dapat melihat kayu penyangga atap yang sering disebut kuda-kuda. Beberapa bagian kayu untuk kuda-kuda itu sudah retak.

Kondisi itu menyebabkan pegawai di Bidang Kebudayaan dan Kesekretariatan bergeser ke tempat lebih aman. Pegawai Bidang Kebudayaan pindah ke bagian belakang kantor.

Mereka memanfaatkan bagian kantor yang selama ini dimanfaatkan untuk gudang. Pegawai Bidang Kesekretariatan masih menempati bagian kantor tersebut tetapi bergeser lebih ke barat atau merapat ke dinding.

Bagian plafon di dekat dinding di atas Kantor Bagian Kesekretariatan pun sudah melengkung. Salah satu pegawai yang enggan menyebutkan namanya mengaku pasrah. Dia tetap bekerja meskipun sesekali khawatir terutama saat hujan deras.

“Kalau cerah begini, santai. Saya takut kalau hujan. Khawatir saja. Lama-lama semakin melengkung,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat.

Menurut dia, atap kantor disangga menggunakan bambu sejak dua pekan lalu. Tetapi, tanda-tanda atap melengkung mulai terlihat sejak November 2016. Pegawai lainnya mengingat atap kantor tersebut pernah direnovasi pada 2010.

Sementara itu, Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyampaikan atap disangga bambu untuk penanganan darurat. Titis akan mengajukan anggaran perbaikan dalam APBD Perubahan 2017.

“Istilahnya darurat demi kenyamanan dan keamanan saat bekerja. Yang penting bisa tetap bekerja. Nanti kami usulkan pada APBD Perubahan,” ujar Titis saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Tetapi, Titis memiliki rencana lain. Rencananya adalah memindahkan dan membangun kantor untuk Disparpora. Menurut dia, Kantor Disparpora harus memperlihatkan ciri khas dan citra kabupaten yang dikenal dengan Bumi Intan Pari.

Titis melirik bangunan milik DPRD Kabupaten Karanganyar yang pernah menjadi kantor Satpas SIM Polres Karanganyar. “Kalau sama-sama rehab gedung, mending bikin kantor baru. Domain kami kan pariwisata. Lokasi kantor di dalam gang ini kurang strategis. Kami melirik gedung di pinggir jalan di dekat Taman Makam Pahlawan itu. Mau nembung DPRD. Bangunan tipe kolonial,” tutur dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya