SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara roda dua melintas di bekas rel kereta api dekat Jembatan Gabahan, Tasikmadu, Karanganyar, pada Senin (25/9/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Jembatan Gabahan di Tasikmadu, Karanganyar, karena sering kebanjiran.

Solopos.com, KARANGANYAR — Jembatan Gabahan di Jl. Papahan, Tasikmadu, antara RS PKU Muhammadiyah Karanganyar dan Pabrik Gula Tasikmadu dibongkar. Pemkab kemudian membangun kembali jembatan itu menggunakan dana alokasi umum (DAU) 2017 senilai Rp1,5 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, pembangunan sudah dilaksanakan beberapa hari lalu. Akibat pembangunan itu, arus lalu lintas dari utara maupun selatan menuju Jembatan Gabahan dialihkan.

Hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas. Kendaraan roda empat, seperti mobil dialihkan ke jalan perkampungan. Tetapi, kendaraan roda empat seperti truk harus memutar jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jembatan dirobohkan, diganti lantai dan dilebarkan. Fondasi lama yang kanan dan kiri itu masih dipakai. Pilar tengah dihilangkan. Lalu jembatan ditinggikan setengah meter dari aspal sekarang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karanganyar, Darmanto, saat ditemui wartawan di ruang kerja Sekretaris DPUPR Karanganyar, Senin (25/9/2017).

Darmanto menjelaskan pelaksana proyek memanfaatkan bekas rel kereta api milik PG Tasikmadu sebagai jalur alternatif bagi kendaraan roda dua. Dia memaparkan alasan Pemkab Karanganyar membangun jembatan itu salah satunya karena menyebabkan banjir setiap musim penghujan.

“Sudah izin dengan PG Tasikmadu [terkait pemanfaatan bekas rel kereta api]. Sudah perencanaan lama karena berulang kali banjir. Pilar ditengah dihilangkan supaya air dan benda yang hanyut lancar. Jadi tidak menyebabkan banjir,” tutur dia.

Jembatan Gabahan akan dilebarkan dari 6 meter menjadi 8 meter. Proyek dilaksanakan CV Sari Makmur. Pantauan Solopos.com, sejumlah anggota Satpol PP dan Dishub PKP Karanganyar berjaga di sekitar lokasi pembangunan.

Mereka mengarahkan pengendara roda empat maupun lebih untuk memutar arah maupun masuk ke jalan kampung. Kepala Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dishub PKP) Karanganyar, Sundoro, menuturkan sudah meninjau bekas rel kereta api yang menjadi jalan alternatif pengendara roda dua.

Dia memastikan jalan alternatif aman dilalui. Tetapi, pengendara harus bijak menggunakan jalan. Lebar bekas rel kereta api hanya satu meter.

“Sepeda motor boleh dengan catatan one way traffic alias bergantian. Kami minta pemborong mengatur arus lalu lintas dari utara dan selatan jembatan agar lancar. Truk jelas enggak boleh. Ditutup total. Rel ditambah bordes jadi kuat,” tutur Sundoro saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Petugas Dishub PKP akan berjaga di sekitar lokasi hingga satu pekan ke depan. Tetapi, jalan dari dan menuju jembatan akan ditutup hingga 28 Desember atau selama pekerjaan berlangsung.

“Selesai masih pekerjaan dan pemeliharaan. Rambu sudah dipasang perihal pekerjaan itu dan pengalihan arus. Jangan nekat. Kami minta masyarakat maklum. Ini demi memperlancar arus air. Lokasi itu rawan banjir.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya