SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Infrastruktur Jateng yang kini sedang dibangun bakal dipercepat penyelesaiannya oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarangpos.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di Jateng, seperti jalan tol dan pelabuhan. Alasannya adalah agar bisa berfungsi saat musim mudik Lebaran 2017 tiba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang pertama, Pak Presiden menghendaki agar semua konsentrasi untuk infrastruktur,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai menghadiri rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Ratas tersebut membahas mengenai evaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Jawa Tengah. “Infrastruktur, khususnya jalan harus beres, tol-tol itu target kita, sih, Lebaran sudah bisa dipakai. Semuanya akan bisa jalan, bahkan sampai Jawa Timur.”

Kini, pihaknya mempercepat pembebasan tanah dan pembangunannya. Pasalnya, ada beberapa kasus, misalnya, penyelesaian tanah wakaf, tanah milik Perhutani, dan PT Perkebunan Nusantara yang membuat pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur Jateng itu tak berlangsung sebagaimana mestinya.

“Kami meminta mestinya antarbadan negara jauh lebih gampang,” ujarnya.

Selain jalan tol, proyek lain yang ingin ia percepat adalah pembangunan pelabuhan, baik di Semarang maupun di Kendal, serta kaitannya dengan kawasan industri yang ada di Kendal, termasuk dukungan infrastruktur transportasi.

Proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang diakuinya mengalami kendala pembebasan lahan. “Tanjung Mas itu kami memang ada masalah tanah kiri-kanannya itu punya swasta. Kami bicarakan sekarang sedang dinegosiasikan agar kami bisa mengembangkan itu. Nanti kami akan cek ulang beberapa perizinan dan kepentingan nasional tidak boleh kalah,” tegas Ganjar.

Ketiga, lanjut Ganjar, soal Bandara Ahmad Yani, kemudian jalur kereta yang masuk ke wilayah pelabuhan dan bandara, termasuk di Solo. “Rencananya untuk persiapan mendukung pariwisata, termasuk banyak event besar, seperti ASEAN, IMF-WB, Ocean World mau ada di sini. Maka, kami diminta Jateng berinisiatif untuk mengambil usulan agar wisatanya bisa masuk,” kata Ganjar.

Bandara Ahmad Yani, menurut Ganjar juga sudah dalam tahap lelang. Sekarang ini tinggal membuat bangunannya saja di Semarang karena apronnya sudah jadi, runway-nya nanti mugkin ditambah sedikit. Dari apron itu sudah bisa parkir sekitar 13 pesawat dengan dua pesawat berbadan lebar sehingga bisa direct flight beberapa titik. “Diharapkan Jateng dan segala eksotismemnya itu, orang mau piknik. Kalau tidak, ya, tidak mau piknik,” ungkap Ganjar.

Masih ada juga waduk dan energi yang menjadi perdebatan apakah menggunakan energi konvensional atau energi terbarukan, seperti geotermal, karena banyak pemegang lisensi geotermal hanya kertas semata sehingga banyak yang dicabut. “Kami sebenarnya mengejar Prona [Program Operasi Nasional Agraria] 5.000.000 juta sertifikat. Akan tetapi, kemarin banyak tertangkap saber pungli,” ujarnya.

Atas dasar itulah, Ganjar mengusulkan penentuan indeksnya. Misalnya, berapa yang harus dibayarkan, berkaitan dengan bayar parok, bayar meterai, surat keterangan, biaya transportasional yang mengurus sebaiknya dilegalkan saja aturannya sehingga beres. “Kalau tidak masuk kategori, yang tertangkap saber pungli di Brebes dan Cilacap,” katanya lagi.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang diteken 8 Januari 2016, ada 17 proyek strategis nasional di Jawa Tengah, yaitu jalan tol Pejagan-Pemalang (58 km), jalan tol Pemalang-Batang (39 km), dan jalan tol Batang-Semarang (75 km).

Termasuk juga di antara 17 proyek itu jalan tol Semarang-Solo (73 km); jalan tol Solo-Ngawi (90 km); double track rel kereta api Jawa Selatan yang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur; pengembangan Bandara Ahmad Yani; upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP); pembangunan kilang mini LNG dan stasiun LNG-LNCG di Pulau Jawa.

Selajutnya ada proyek infrastruktur energi asal sampah kota-kota besar; Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat dan Regional Wasusokas; Bendungan Gondang; Bendungan Pidekso; Bendungan Logung; Bendungan Bener; Bendungan Randugunting; pembangunan Kawasan Industri Prioritas/Kawasan Ekonomi Khusus Kendal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya