SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerusakan jalan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Infrastruktur berupa jalan raya di Jawa Tengah (Jateng) banyak yang mengalami kerusakan dan berlubang hingga sering disebut jeglongan sewu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan infrastruktur jalan raya di Jawa Tengah (Jateng) akan bebas dari gangguan pada akhir Februari 2017 ini. Kerusakan infrastruktur berupa jalan berlubang atau jeglongan yang jumlahnya mencapai ribuan titik itu saat ini tengah dikebut perbaikannya dan diharapkan selesai dalam waktu secepatnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Kementerian PUPR, Achmad Hery Marzuki, saat berdialog dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan beberapa pengamat infrastruktur Jateng di salah satu studio stasiun televisi di Semarang, Senin (20/2/2017).

“Kondisinya bukan jeglongan sewu [seribu jalan berlubang], tetapi 18.000 jeglongan. Syukur Alhamdulillah hingga sekarang kami sudah menindaklanjuti sekitar 8.000 [jeglongan], sehingga masih 10.000 dan akhir Februari harus bebas dari lubang,” ujar Hery seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng, Selasa (21/2/2017).

Hery menambahkan untuk mempercepat upaya penutupan jalan berlubang itu pihaknya memberlakukan penambahan waktu kerja bagi para pekerja mulai pukul 21.00 WIB-24.00 WIB. Dengan demikian, target yang telah ditetapkan Menteri PUPR bisa tercapai tepat waktu. Bukan hanya menambah operasional waktu kerja bagi para pekerja, Kementerian PUPR juga melakukan pengecekan material yang digunakan untuk menambal jalan. Dengan begitu tidak akan terjadi kekurangan material yang bisa berdampak molornya pengerjaan.

Hery menyebutkan upaya penambalan jalan yang diberi nama Sapu Lubang itu merupakan tindakan darurat untuk mengurangi jumlah kecelakaan akibat jalan berlubang yang sudah menelan sejumlah korban jiwa. Setelah seluruh jalan berlubang ditutup pihaknya akan melakukan pemeliharaan rutin dan kemudian dilakukan perbaikan total.

“Kita sapu lubang dulu demi pelayanan kepada masyarakat. Setelah sapu lubang ini habis karena [pekerjaan] juga sudah kita kontrakkan semuanya, maka akan kita lakukan pemeliharaan rutin,” ujarnya.

Hery mengatakan perbaikan jalan nasional di Jateng bukan hanya menutup jalan berlubang namun ada juga yang dilakukan teknik rigid pavement (beton) seperti di jalur jalan yang melintasi wilayah Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes dengan kondisi rusak parah sepanjang 8,3 km. Perbaikan di jalan tersebut ditargetkan akan selesai satu setengah hingga dua bulan mendatang.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja pemerintah pusat dalam memperbaiki jalan rusak. Menurut orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu, koordinasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten serta kota sudah sangat baik.

Ganjar juga memibta kepada masyarakat untuk bersabar dan percaya kepada pemerintah dapat menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan. Bagaimana pun perbaikan jalan tidak dapat dilakukan secara instan dan ada tahapan-tahapan yang harus dilewati.

“Kerja sama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten-kota sudah jos dan bagus. Masyarakat harus bersabar karena tidak ada Bandung Bondowoso di sini yang bisa mengerjakan semalam jadi,” tutur politisi dari PDI Perjuangan itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya