SOLOPOS.COM - Kondisi jalan kampung di sisi barat Kretek Bang, Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri diminta tetap ada walau dilakukan pelebaran jalan sekitar wilayah tersebut. Foto diambil, Selasa (15/12/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur jalan Wonogiri, waktu pengerjaan pelebaran Jl. A. Yani di Kretek Bang mundur.

Solopos.com, WONOGIRI–Pembangunan pelebaran Jalan A Yani atau jalan protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tepatnya di Kretek Bang atau Jembatan Kereta Api mundur walau warga terdampak sudah menyetujui.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo merekomendasikan pelaksanaan proyek pelebaran jalan Kretek Bang tak boleh berbarengan dengan pembangunan Jembatan Jurang Gempal di Lingkungan Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Ekspedisi Mudik 2024

Pembangunan Jembatan Jurang Gempal dijadwalkan berlangsung tahun depan atau 2016. Sedangkan pelaksanaan pelebaran jalan Kretek Bang diproyeksikan mulai digarap 2017. Pelaksanaan proyek pelebaran Kretek Bang molor tiga tahun dari wacana pada 2014. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto ditemui di kantornya, Selasa (15/12/2015).

Ismiyanto mengatakan anggaran senilai Rp1,5 miliar untuk ganti rugi dikembalikan ke kasda. “Kami optimistis, proyek pelebaran jalan Kretek Bang dimulai pada 2017. Apalagi tiga kegiatan yang dijadwalkan pada 2015 sudah selesai. Seperti kegiatan analisis dampak lalu lintas (Andalalin), rembuk ganti rugi lingkungan dan sosialisasi sudah selesai. Baru dalam sejarah, pelebaran jalan di dalam kota warga terdampak tidak meminta ganti rugi sehingga anggaran senilai Rp1,5 miliar kembali ke kasda,” jelas dia.

Ismiyanto menerangkan jalan kampung tetap dipertahankan dengan tambahan ruas memanjang hingga halaman Hotel Diafan. “Kami berencana jalan kampung di Lingkungan Gerdu dibuat satu arah dari jalur bawah. Jalan kampung serupa di sisi timur jalan raya juga dibuat berbelok ke utara dengan lebar secukupnya untuk jalur sepeda motor.”

Terpisah, Ketua RW 005, Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Riwin, menyatakan secara pribadi belum diajak sosialisasi. Mantan Ketua RT 004/005, Lingkungan Gerdu menjelaskan, warga tiga rukun tetangga (RT) meminta jalan kampung tetap ada jika proyek pelebaran jalan Kretek Bang direalisasi. “Secara pribadi saat menjadi Ketua RT 004 saya belum ada undangan sosialisasi proyek pelebaran jalan Kretek Bang. Jika warga yang terdampak diundang kami belum tahu.”

Riwin menceritakan selama ini jalan kampung menuju Kretek Bang menjadi akses ke Kota Wonogiri bagi warga empat RT di dua lingkungan. Yakni warga Lingkungan RT 003 dan 004/RW 005 dan warga dua RT di Lingkungan Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo.

“Warga menghendaki jalan kampung diubah arahnya menuju ke arah selatan menyeberang rel agar tetap dua arah dan turun di taman Selopadi. Saat ini, jalan kampung menuju ke arah utara,” jelasnya.

Dia menyatakan akan berkoordinasi dengan empat RT agar menyusun surat usulan perubahan arah jalan dikirim ke dinas terkait.
Sebelumnya masyarakat Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri mempertanyakan keseriusan pemerintah menangani proyek pelebaran jalan sekitar Kretek Bang atau Jembatan Kereta Api. Warga Gerdu berharap akses jalan sebelah utara Jembatan KA atau Kretek Bang tetap berfungsi karena menjadi akses memperlancar kegiatan warga sekitar ke jalan raya atau jalan utama Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya