SOLOPOS.COM - Ilustrasi arus mudik (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harianjogja.com, SEMARANG – Warga minta pemerintah tidak hanya memperhatikan kemulusan jalan pada saat arus mudik dan balik Lebaran karena pengguna jalan membutuhkan keamanan, kelancaran, dan keselamatan sepanjang hari.

Keterangan yang dikumpulkan dari sejumlah pengguna jalan raya sepanjang jalur Magelang-Semarang, Jawa Tengah, hingga Jumat menunjukkan meski mereka mengalami ketersendatan dalam berkendara selama arus mudik dan balik Lebaran, layanan di jalan raya relatif baik.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Selain permukaan jalan raya yang relatif rata, hampir di semua titik keramaian ada polisi yang berjaga sekaligus mengatur arus lalu lintas,” kata Hardiono, pengemudi mobil yang ditemui di titik peristirahatan (rest area) di Kecamatan Jambu, Ambarawa, Semarang, Jumat (1/8/2014).

Hardiono yang sehari sebelumnya membawa keluarganya liburan di Jogja itu mengatakan ia bersama kekuarganya merasa aman sepanjang perjalanan Semarang-Jogja meski mengemudi pada malam hingga dini hari.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya melihat kesadaran pengguna jalan saat ini lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Memang masih ada yang main serobot, namun sebagian besar pengemudi bisa menahan diri untuk tidak menerabas marka,” kata kontraktor interior tersebut.

Harapan serupa juga disampaikan Ahmad Ashari, yang mengatakan hampir sepanjang tahun ketika berkeliling ke Jawa Tengah, ada saja jalan yang rusak.

“Akan tetapi setiap menjelang Lebaran pasti diperbaiki, minimal ditambal sehingga tidak terlalu membahayakan pengguna jalan,” katanya.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso menyatakan agar perbaikan jalan menjelang Lebaran tidak menjadi proyek tahunan yang abadi maka harus ada penambahan anggaran pembangunan jalan provinsi.

Menurut politikus PKS tersebut kebiasaan memperbaiki jalan pada setiap menjelang Lebaran karena tidak ada lompatan penambahan alokasi anggaran sehingga anggaran itu hanya bisa untuk pemeliharaan jalan.

Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jateng itu menyatakan alokasi anggaran untuk belanja infrastruktur hanya sekitar Rp1,2 triliun dari total belanja APBD 2014 yang mencapai Rp13,9 triliun atau tidak sampai 10%.

Anggaran infrastruktur pada APBD 2014 dibagi untuk Dinas Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Dinas Ciptakaru.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya mengumumkan bahwa 2014 merupakan Tahun Infrastruktur bagi provinsi ini sehingga ada tambahan alokasi anggaran infrastruktur dengan mengurangi belanja bantuan sosial.

Anggaran untuk Dinas Bina Marga pada 2014 mengalami kenaikan paling signifikan yakni Rp982,5 miliar dari sebelumnya Rp601,6 miliar. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya