SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan layang (JIBI/Bisnis/Dok)

Infrastruktur jalan Soloraya, ada tiga rute yang memungkinkan menjadi jalur lingkar.

Solopos.com, SOLO–Tiga alternatif rute jalan lingkar timur-selatan mulai disiapkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas seiring pertumbuhan kawasan ekonomi di wilayah Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga alternatif rute tersebut akan melintasi tiga daerah, meliputi Sukoharjo, Solo, dan Karanganyar. Hal ini terungkap dalam forum group discussion (FGD) pra studi kelayakan pembangunan jalan lingkar timur-selatan di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Selasa (20/10/2015).

Konsultan dari CV Mono Heksa, Suradji, mengatakan banyak kawasan di Jawa yang mengalami kondisi perekonomian yang semakin meningkat. Termasuk, wilayah Kota Solo dengan didukung daerah lainnya di Soloraya yang juga mengalami pertumbuhan ekonomi.

Ia menguraikan seperti halnya hasil survei traffic counting simpang Tiga Palur. Volume kendaraan Solo-Sragen per jam mencapai 1.385 unit. Begitu pula Karanganyar-Solo volume kendaraan tercatat 1.270 unit per jamnya.

“Kondisi sama juga terjadi pada lalu lintas simpang tiga Kartasura, simpang tiga Sroyo dimana kepadatan lalu lintas cukup tinggi,” kata dia.

Ia memproyeksikan volume lalu lintas hingga lima tahun ke depan akan mengalami peningkatan sebesar 50%. Atas kondisi ini, ia menilai perlu dilakukan pengalihan pergerakan arus lalu lintas. Salah satu upayanya dengan mengalihkan pergerakan melalui jalur lingkar.

“Kami telah menyurvei eksisting terkait rencana pembangunan jalan lingkar timur-selatan Solo. Dari hasil pra studi kelayakan, ada tiga alternatif rute jalan lingkar,” kata dia.

Ia menyebutkan alternatif pertama masuk rute jalan lingkar timur-selatan Solo dari Jalan Raya Solo-Jogja Km 12+200, tepatnya di selatan Markas Kopassus Kandang Menjangan. Kawasan tersebut masuk wilayah Kecamatan Gatak, kemudian melewati kecamatan Baki, Grogol dan melintas di atas tanggul Sungai Bengawan Solo.

“Pintu keluar langsung di Jembatan Jurug berbatasan dengan Karanganyar,” jelasnya.

Sedangkan alternatif rute kedua sama akses masuk jalan lingkar dari Jalan Raya Solo-Jogja KM12+800 atau Gatak, Baki, Grogol, Mojolaban, Jaten dan keluar di simpang Palur, Karanganyar. Sementara alternatif ketiga akses masuk dimulai dari Jalan Raya Solo-Jogja KM15+800 masih dalam wilayah Gatak, kemudian melewati Baki, Grogol, Mojolaban, Jaten, Sroyo dan keluar di persimpangan ring road utara Karanganyar. Dari ketiga alternatif ini, ia menuturkan paling ideal untuk direalisasikan adalah alternatif rute ketiga.
Meski jarak jalur lingkar lebih panjang, namun proses pembebasan lahan lebih mudah karena tidak melewati kawasan padat penduduk. Tak cukup itu, desain geometrik lebih baik dan leluasa.

Ia mengatakan pra studi kelayakan ini akan menjadi kerangka acuan kerja dalam menyusun studi kelayakan. Selanjutnya menjadi detail engineering design (DED) untuk merealisasikan rencana pembangunan jalan lingkar tersebut.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Soloraya, Budi Yulianto, mendesak rencana pembangunan jalan lingkar selatan bisa segera direalisasikan. Jalan lingkar menjadi solusi untuk mengatasi problematika lalu lintas di wilayah Kota Solo dan sekitarnya. Saat ini, Solo Baru memiliki satu jalur lingkar di sisi utara. Sedangkan kendaraan yang melintas dari arah selatan harus masuk ke tengah kota.

“Jalur lingkar sisi selatan sangat dibutuhkan. Kendaraan dari Sukoharjo menuju Boyolali, Klaten, Karanganyar dan Sragen tidak perlu masuk kota lagi,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Penataan Ruang dan Prasarana Kota Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Suratna, mengatakan rencana alternatif rute pembangunan jalan lingkar selatan dengan melewati tanggul bantaran Sungai Bengawan Solo memungkinkan direalisasikan.
Menurutnya pembangunan jalan lingkar dengan memanfaatkan tanggul Bengawan Solo akan memberi manfaat bagi warga Solo. “Tapi kalau dua alternatif rute lainnya, Solo tidak dilewati. Hanya melewati Sukoharjo dan Karanganyar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya