SOLOPOS.COM - Salah seorang pengendara motor melintas di jalan menuju Pantai Timang. Mayoritas jalan di pantai tersebut masih didominasi oleh tatanan batu alam. Jumat (11/11/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Gunungkidul, terutama akses ke Pantai Timang perlu segera diperbaiki.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kalangan pelaku wisata di Pantai Timang, Desa Purwodadi, Tepus meminta Pemerintah Kabupaten Gunungkidul segera merealisasikan perbaikan infrastruktur pendukung menuju pantai tersebut. Langkah itu dianggap sebagai solusi untuk mengurangi potensi konflik yang selama ini terjadi.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Jumat (11/11/2016), perbedaan pandangan yang berpotensi konflik ini terjadi antara pedagang di Pantai Timang dengan warga yang membuka jasa layanan ojek. Memang selama ini belum pernah ada gesekan dari dua kelompok pelaku usaha itu, tetapi jika terus dibiarkan maka suatu saat konflik bisa pecah.

Ekspedisi Mudik 2024

Perbedaan pandangan ini muncul karena pelaku ojek dirasa memaksa wisatawan untuk turun dan menggunakan jasa antar. Setiap pengunjung ditarik variatif mulai Rp30.000 untuk pengunjung lokal dan Rp50.000 untuk wisatawan asing. Bagi kalangan pedagang, aktivitas ini dirasa sangat merugikan karena prosesnya terkesan memaksa sehingga dapat mengganggu perkembangan wisata di Timang.

“Memang dulu sempat ada pertemuan dan intinya pengojek dilarang melakukan pemaksaan,” kata salah seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya tersebut.

Menurut dia, keberadaan dua kubu ini sangat mengkhawatirkan. Selain bisa memicu terjadinya gesekan yang nyata, namun juga dapat mengganggu dalam upaya pengembangan Pantai Timang yang saat sekarang sudah mulai terkenal di kalangan pengunjung.

Sejumlah wisatawan sedang beraktivitas di kawasan Pantai Timang, Desa Purwodadi, Tepus. Jumat (11/11/2016) (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)


Sejumlah wisatawan sedang beraktivitas di kawasan Pantai Timang, Desa Purwodadi, Tepus. Jumat (11/11/2016) (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Hal senada diungkapkan oleh Wasimin, salah seorang warga Purwodadi yang lain. Menurut dia, proses percepatan pembangunan akses jalan dirasa sebagai solusi yang baik sehingga potensi konflik yang muncul bisa diredam. “Itu sangat bagus, apalagi jalan menuju Timang banyak sekali yang rusak,” kata Wasimin, kemarin.

Menurut dia, perbaikan sarana prasarana ini, selain untuk mengurangi potensi konflik, juga sebagai upaya memberikan kenyamanan bagi wisatawan. “Katanya sudah akan dibangun di tahun depan, tapi kami meminta prosesnya sebisa mungkin dilakukan di awal tahun,” katanya.

Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Malaysia Robert Lee mengaku senang bisa berkunjung ke Pantai Timang. Menurutnya, gondola di pantai itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri sehingga memutuskan untuk pergi ke pantai tersebut.

Hanya saja, sambung dia, akses jalan yang masih sangat buruk menjadi kendala tersendiri. Pasalnya kondisi jalanan yang rusak sudah terjadi sejak dari desa hingga memasuki kawasan pantai. “Jalannya sangat ekstrem, dengan kondisi jalan naik turun dan belum diaspal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya