SOLOPOS.COM - Jalan dan jembatan di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jateng. (Facebook.com-Dwiekkocak Gaplex)

Infrastruktur jalan dan jembatan di salah satu desa di Grobogan dalam keadaan yang sangat mengerikan.

Semarangpos.com, PURWODADI – Warganet yang kebanyakan mengaku sebagai warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) kembali ramai menyoroti kondisi infrastruktur di daerah mereka. Infrastruktur di Kabupaten Grobogan yang disoroti warganet kali ini adalah jalur jalan dan jembatan di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Awalnya, pengguna akun Facebook Dwiekkocak Gaplex mengunggah foto jalan dan jembatan di desa tersebut di dinding grup Facebook Paguyuban Warga Purwodadi Grobogan, Minggu (5/11/2017). Dari foto yang ia unggah, kondisi jalan dan jembatan di desa tersebut sangat mengerikan.

Ekspedisi Mudik 2024

Infrastruktur berupa jalan di salah satu desa di Kabupaten Grobogan tersebut terlihat masih berupa jalan tanah. Jembatannya pun terlihat hanya terbuat dari anyaman kayu yang rapuh.

Pada keterangan foto, pengguna akun Facebook Dwiekkocak Gaplex menjelaskan kondisi seperti itu sudah berlangsung lama. “Dalan ku ket cilik teko gede jek nginiki trus lur [Jalan di desa saya dari saya kecil sampai saya dewasa masih seperti itu],” tulisnya.

Warganet di grup Facebook tersebut pun heran masih ada jalan rusak dan jembatan seperti itu di Kabupaten Grobogan. Padahal menurut mereka, beberapa jalan rusak di desa-desa di Kabupaten Grobogan sudah diperbaiki. “Gonaku ae galengan sawah ae di cor [Di desa saya pematang sawah saja dicor],” ungkap pengguna akun Facebook Agus Febri.

Gonku jos..cor mulus [Di desa saya sudah dicor halus],” timpal pengguna akun Facebook Perisai Langit.

Selain itu, sebagian warganet yang mengaku pernah melintas jalan dan jembatan di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan itu mengungkapkan infrastruktur tersebut sangat membahayakan penggunanya. Menurut mereka, warga desa seharusnya langsung bergotong royong dibanding harus menunggu program dari pemerintah desa dan berisiko menimbulkan korban jiwa. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya