SOLOPOS.COM - Pekerja membangun drainase di jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB) ruas Gebyog, Selo, Kecamatan Selo, Senin (7/11/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, perbaikan jalur Solo-Selo-Borobudur kurang menyelesaikan ruas Samiran.

Solopos.com, BOYOLALI — Perbaikan jalan di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) hampir rampung. Kontraktor tinggal menyelesaikan ruas Samiran, Kecamatan Selo, dan membangun saluran drainase.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tinggal ruas di Samiran, itu pun hanya separuh jalan, yang separuh lagi sudah dirigid beton,” kata Pengawas Jalan SSB Bina Marga Provinsi Jateng, Sumarwan, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (8/11/2016).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, separuh ruas jalan di Samiran yang belum dicor beton sepanjang sekitar 50 meter sedangkan di depan pertigaan Pasar Gebyog tinggal 20-an meter. Arus lalu lintas di jalur SSB juga terpantau lebih lancar.

Sisa pekerjaan tidak menimbulkan kemacetan atau antrean kendaraan. Kendati demikian, Bina Marga Jateng mengakui proyek perbaikan jalan SSB molor dari jadwal yang ditentukan.

Proyek jalan sampai ruas Samiran semestinya selesai Sabtu (12/11/2016). “Tapi kami minta ada perpanjangan waktu sampai akhir bulan, semoga tidak sampai Desember. Kondisi cuaca dan akses yang minim membuat proyek jalan SSB sedikit terhambat. Apalagi selain menyelesaikan pekerjaan rigid beton, pekerja juga masih membangun drainase di beberapa ruas,” ujar Sumarwan.

Drainase hanya dibuat di beberapa ruas seperti ruas Gebyog Selo dan jalur perbatasan Selo dengan Candipetak, Genting Cepogo. Drainase dibuat agar aliran air lancar dan tidak mudah menggerus jalan.

“Harapannya jalan lebih awet. Pekerjaan drainase itu satu paket dengan proyek jalan.”

Proyek jalan SSB tahun ini menelan anggaran hingga Rp33,8 miliar dengan perincian Rp22,33 miliar untuk peningkatan jalan dari Candipetak-Selo Pass sepanjang 5 kilometer dan Rp11,5 miliar untuk pembangunan talut dan perbaikan jalan di sekitar jembatan Samiran.

“Jadi proyeknya nanti selesai sampai di sisi barat jembatan Samiran. Kemudian dari jembatan Samiran ke arah kantor kecamatan dan seterusnya akan dikerjakan pada 2017. Kemungkinan pada 2017 kami bangun lagi sepanjang 6 kilometer sampai Jrakah,” ujar dia.

Konstruksi jalan dirancang untuk usia jalan sampai sepuluh tahun. Warga Selo, Purnomo, mengapresiasi kinerja Bina Marga yang telah memperbaiki sebagian besar ruas jalan SSB.

“Setelah jalan diperbaiki, harapannya pemerintah juga tegas menindak kendaraan terutama truk yang mengangkut material melebihi tonase. Selama ini biang kerusakan jalan adalah truk pengangkut pasir dari penambangan ilegal,” ujar Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya