SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Infrastruktur Wonogiri ini terkait jalan rusak.

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali mengestimasi butuh anggaran hingga Rp520,253 miliar untuk memperbaiki seluruh jalan rusak yang ada di Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data terbaru tahun 2016, aset jalan kabupaten di Boyolali mencapai 678 km. Dari panjang jalan itu, baru 441,531 km dalam kondisi baik. Jalan sepanjang 97,895 km mengalami rusak ringan, 64,227 km rusak sedang, dan 74,296 km rusak berat.

Kepala DPU dan ESDM Boyolali, M.Kodri, menjelaskan jika untuk memperbaiki kerusakan ringan jalan butuh dana Rp1,7 miliar/km, kemudian Rp2,25 miliar/km untuk perbaikan jalan rusak sedang, dan Rp2,75 miliar/km untuk memperbaiki jalan rusak berat, maka butuh dana total mencapai Rp520 miliar.

Tahun 2017, Bupati Seno Samodro berharap anggaran untuk perbaikan infrastruktur bisa mencapai Rp200 miliar. “Tapi itu untuk jalan dan jembatan. Untuk jalan misalnya tahun ini hanya Rp83 miliar, tahun depan minimal Rp100 miliar,” kata Seno, di sela-sela Launching Sistem Informasi Manajemen Database Jalan dan Jembatan, di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (4/11/2016).

Bupati juga akan menambah anggaran untuk unit reaksi cepat (URC) perbaikan jalan dari tahun ini senilai Rp1,5 miliar menjadi Rp2 miliar hingga Rp3 miliar. Dana URC ini harus dikelola oleh tim sendiri di tingkat eks kawedanan. “Jadi DPU tidak usah ngurusi perbaikan jalan kecil-kecil yang itu sudah jadi tugas URC. DPU itu pekerjaan garap paket pekerjaan yang nilainya minimal Rp1 miliar,” kata Seno.

Soal jembatan, saat ini ada 362 ruas jembatan di Boyolali. Sebanyak 268 jembatan dalam kondisi baik, 60 jembatan rusak ringan, 22 jembatan rusak sedang, dan 2 jembatan dalam kondisi rusak berat.

Menurut Kodri,diperlukan anggaran yang juga tidak sedikit untuk mempertahankan kondisi jalan baik (sepanjang 441,531 km) agar tetap baik. Anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan dengan asumsi 1 kilometer minimal membutuhkan anggaran Rp500 juta.

Ke depan, seluruh manajemen dan pengelolaan infrastruktur jalan dan jembatan di Boyolali akan mudah diketahui dan dipantau publik. Sistem Informasi Manajemen Database Jalan dan Jembatan merupakan informasi khusus yang mengelola data penanganan jalan dan jembatan di Boyolali berbasis teknologi informasi.

Pemkab Boyolali menggandeng CV Lantar Cipta Media untuk membangun sistem informasi ini. “Kami sudah melakukan analisis kebutuhan data base untuk menyusun fitur-fitur yang dibutuhkan dalam website,” kata Perwakilan CV Lantar Cipta Media, Agus Tri.

Website itu tidak hanya menampilkan informasi dalam bentuk data dan gambar tapi juga video. Ada fitur pengaduan yang bisa menjadi ruang bagi masyarakat untuk melaporkan kondisi kerusakan jalan dan jembatan.

“Setiap tahun data yang terhimpun ada secara otomatis terekap sehingga DPU dan ESDM akan dipermudah dalam membuat perencanaan pembangunan tahun-tahun berikutnya,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya