SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Infrastruktur Boyolali, dana Rp133,77 miliar sebagian besar digunakan untuk perbaikan jalan di wilayah Boyolali utara.

Solopos.com, BOYOLALI–Dana pembangunan infrastruktur Boyolali tahun 2016 mengalami peningkatan cukup signifikan. Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU ESDM) Boyolali juga mulai memprioritaskan perbaikan jalan di wilayah Boyolali utara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari data yang diterima Solopos.com, dana yang akan mengalir untuk proyek infrastruktur mencapai Rp133,77 miliar, yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), bantuan keuangan (bankeu) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Boyolali. Nilai ini naik signifikan dibanding tahun 2015 yang hanya Rp85,145 miliar.

“Tahun ini DAK dan bankeu naik luar biasa. Tahun lalu DAK untuk infrastruktur hanya Rp18 miliar, tahun ini bisa mencapai Rp55,459 miliar. Begitu pula bankeu, tahun kemarin hanya sekitar Rp6 miliar, sekarang kami terima Rp30,264 miliar,” jelas Kabid Bina Marga DPU dan ESDM Boyolali, Nyoto Widodo, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Jumat (22/1/2016). Sementara itu, APBD Boyolali menambah alokasi anggaran untuk infrastruktur senilai Rp48,053 miliar.

Dengan peningkatan anggaran yang cukup signifikan, DPU dan ESDM telah menyiapkan 92 paket proyek infrastruktur mulai dari perbaikan dan pembangunan jalan jembatan, pemeliharaan dan peningkatan jalan jembatan, serta pembanguan saluran drainase dan talut.

“Untuk perbaikan jalan, salah satu fokus kami adalah wilayah Boyolali utara,” kata Nyoto.

Perbaikan jalan yang dialokasikan menelan anggaran cukup besar antara lain jalan Jebreng-Repaking Wonosegoro, Ngemplak-Kliwonan Desa Jeron Kecamatan Ngemplak, Tegalrayung-Bendungan Simo, Kalitlawah-Genengsari Kemusu, jalan Simo-Papringan, jalan Bangak-Simo, Karanggede-Juwangi, Cepresan-Kemusu, Bade-Batangan Klego, Simo-Kalioso, Ketitang-Donohudan, Kacangan-Kedungrejo, Randusari-Kopen Teras, Mangu-Ngemplak, Tanjungsari-Sawahan Ngemplak, dan Donohudan-Gagaksipat Ngemplak.

“Target kami, semua proyek jalan kabupaten akan dibangun dengan sistem rigid. Biayanya memang lebih besar artinya alokasi Rp1 miliar rata-rata hanya bisa memperbaiki 400 meter hingga 500 meter,” kata dia.

Awal tahun ini DPU dan ESDM mulai membuat perencanaan dan survei sehingga dari alokasi dana perbaikan jalan itu bisa diukur berapa total panjang jalan yang akan diperbaiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya