SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi jalur Solo-Selo-Boyolali (SSB) saat ada perbaikan jalan, Sabtu (9/3/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

Infrastruktur Boyolali, Bina Marga Jateng melanjutkan proyek jalan SSB.

Solopos.com, BOYOLALI–Proyek jalan di jalur Solo – Selo – Borobudur (SSB) bakal dilanjutkan pekan depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bina Marga Provinsi Jateng telah berkoordinasi dengan pelaksana proyek bahwa perbaikan jalan di jalur SSB terutama ruas Cepogo-Selo dilanjutkan setelah selesai arus mudik dan arus balik Lebaran. “Insya Allah Senin [18/7/2016], proyek jalan akan dilanjutkan,” kata Pengawas Jalan SSB Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Sumarwan, kepada Solopos.com, Jumat (15/7/2016).

Sumarwan menjelaskan selama ini perbaikan jalan SSB banyak menemui kendala. Salah satunya tingginya intensitas hujan dan sulitnya medan jalan. Truk pengangkut material butuh waktu yang lama untuk menjangkau lokasi proyek. Dari arah Sawangan, Magelang, misalnya butuh waktu tempuh sampai 2,5 jam.

Proyek perbaikan jalan di SSB sempat dihentikan H-4 Lebaran. Saat itu, proyek jalan sudah berjalan hampir 60%. Pelaksana proyek baru selesai mengecor ruas Juranggrawah, Cepogo, hingga Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Itupun baru separuh badan jalan. Pengguna jalan pun diminta berhati- hati melintas karena ada beda ketinggian jalan.

Sedangkan untuk ruas Candipetak-Gebyok, hingga saat ini belum tersentuh perbaikan.

Namun demikian, Sumarwan optimistis proses perbaikan jalan senilai Rp33,8 miliar bakal selesai tepat waktu yakni November tahun ini.

“Kami optimistis seluruh proses perbaikan yang dilakukan dengan betonisasi akan selesai pada November mendatang sesuai target,” kata Sumarwan.

Untuk perbaikan jalur SSB di ruas Cepogo – Mliwis sudah selesai sebelum Lebaran. Pelaksana proyek tinggal mengaspal jalan tersebut agar lebih nyaman dilalui pengendara.

Sayangnya, perbaikan jalan di jalur Cepogo-Mliwis hanya ditambal sehingga pengguna jalan khawatir tambalan jalan itu tidak bertahan lama.

Warga Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Haryanto, 45, menilai perbaikan jalan di Mliwis nanggung karena hanya menambal jalan berlubang. “Kalau melihat materialnya sepertinya penambalan jalan di sepanjang Mliwis-Cepogo tidak akan bertahan lama. Diguyur hujan itu sudah hanyut lagi,” ujar Haryanto. Dia berharap pemerintah memperbaiki jalur SSB secara tuntas mengingat jalan tersebut sekarang banyak dilalui truk bermuatan pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya