SOLOPOS.COM - Warga melintas di lajur utara Jembatan Grawah di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Boyolali, yang masih utuh, Kamis (9/3/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, jembatan Grawah yang ambrol sebagian dibuka sementara untuk mengakomodasi pelajar.

Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan Grawah di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Boyolali, yang ambruk sebagian, Senin (6/3/2017), dibuka sementara sejak Rabu (8/3/2017) hingga Kamis (9/3/2017) siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembukaan jembatan yang sebelumnya ditutup total sejak ambruk itu untuk memberi kemudahan bagi warga sekitar dan siswa sekolah untuk menuju ke tujuan mereka masing-masing. Pembukaan jembatan di lajur utara atau lajur yang masih utuh itu khusus pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Dari pantauan Solopos.com, Kamis, akses yang disediakan hanya sekitar 1,5 meter sehingga hanya bisa dilalui satu arah untuk kendaraan roda dua. Konsekuensinya, mereka harus mengantre di salah satu sisi jembatan jika sudah ada kendaraan lain yang lebih dulu melintas.

Salah seorang warga setempat, Wiji Utomo, mengatakan pembukaan jembatan itu dilakukan Rabu malam. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti siapa yang membukanya.

“Dibukanya Rabu malam, tapi saya tidak tahu siapa yang membuka. Mungkin supaya anak-anak sekolah tak perlu jalan memutar. Nanti bisa terlambat,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com.

Kasi Wilayah 1 Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Surakarta Dinas Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jateng, Adi Prasetyo, saat bertemu Solopos.com di lokasi mengakui membuka jembatan itu setelah berkoordinasi dengan Polsek Cepogo. “Memang ada usulan warga untuk dibuka sedikit agar warga yang dekat sini tidak perlu memutar terlalu jauh untuk sekadar beli sayuran ke pasar atau anak-anak ke sekolah,” ujarnya. (Baca juga: Material Datang, Jembatan Darurat Grawah Segera Dibangun)

Secara teknis, jembatan itu masih cukup kuat menopang lalu lintas kendaraan roda dua. “Jembatan utuh itu kan masih baru, dibangun 1997. Tapi kami juga sebelumnya melakukan observasi selama 24 jam dan tidak ada penurunan permukaan. Jadi tak masalah untuk dilewati kendaraan roda dua. Tapi pas membuka kami juga ada pendampingan dari Polsek [Cepogo].”

Kapolsek Cepogo AKP Sunarna saat akan dimintai konfirmasi tidak berada di Mapolsek karena sedang dinas ke Boyolali. Sementara itu, salah seorang warga Selo, Rini, 16, mengaku cukup terbantu dengan pembukaan akses itu. “Ya jadi tak perlu memutar lewat Desa Tumang,” kata Rini yang mengaku akan pergi ke Pasar Sayur Cepogo.

Kamis sekitar pukul 12.00 WIB, jalan kembali ditutup karena jembatan darurat (bailey) sudah mulai dirakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya