SOLOPOS.COM - Warga melintasi jembatan yang menghubungkan Dukuh Gatak, Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali dengan Dukuh Karanganyar, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Senin (9/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, jembatan yang menghubungkan Desa Bolon dengan Ngresep siap difungsikan.

Solopos.com, BOYOLALI — Talang air irigasi yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Bolon, Colomadu, Karanganyar dengan Dukuh Gatak, Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, sejak lama menjadi jembatan uji nyali bagi warga di sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak ada yang tahu pasti kapan talang air kuno itu dibuat. Sejak bertahun-tahun silam, talang air sepanjang 30-an meter itu telah berfungsi menjadi sarana penyeberangan anak-anak sekolah, ibu-ibu pedagang, pegawai kantoran, dan warga umum.

“Karena [dulu] enggak ada jembatan, warga memakainya sebagai jembatan alternatif,” ujar Kepala Desa (Kades) Ngesrep, Ngemplak, Joko Widodo, saat berbincang dengan , Jumat (13/1/2017).

Talang air berupa kepingan papan selebar 30 sentimeter itu dibangun pada zaman kolonial. Konstruksinya model jembatan gantung. Besinya sudah karatan, bahkan ada yang sudah keropos. Di bawahnya, mengalir Kali Pepe di kedalaman 10-an meter.

Jika tak melintasi jembatan itu, warga harus memutar jalan sejauh delapan kilometer. “Makanya, jalan ini cukup ramai, meski cukup membahayakan juga,” ujar salah satu warga di sekitar jembatan, Dahlan.

Menurut Dahlan, sudah sering warga terjatuh karena terpeleset saat meniti jembatan itu. Ada yang mengalami patah tulang lantaran terjun bebas ke dasar sungai. Ada pula yang lebih nahas. Nyawanya tak tertolong. Meski demikian, warga tak kapok.

Saban hari, banyak warga yang nekat memillih melintasi jalan itu ketimbang memutar cukup jauh. Aksi nekat inilah yang sempat membuat heboh media-media asing, salah satunya media dari Inggris. “Mungkin karena membahayakan itu, banyak disorot media,” ujarnya.

Cerita jembatan uji nyali itu dalam waktu dekat sepertinya bakal berakhir. Sebab, di sampingnya kini telah dibangun jembatan permanen selebar 3 meter. Jembatan yang menelan anggaran Rp2,4 miliar itu bahkan sudah siap dioperasikan dalam hitungan hari.

“Harapannya sih, dengan adanya jembatan baru itu nasib warga lebih baik. Usaha menjadi lancar, tanah-tanah naik, dan anak-anak sekolah bisa lebih cepat dan selamat,” ujar Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya