SOLOPOS.COM - Jembatan darurat Grawah di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, selesai dibangun, Senin (13/3/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, jembatan darurat Grawah sudah selesai dipasang.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemasangan badan jembatan darurat Grawah di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Boyolali, sudah selesai. Jembatan darurat itu bisa dilewati kendaraan tapi dibatasi maksimal berbobot 10 ton.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (13/3/2017), jembatan darurat bailey sepanjang 27 meter sudah terpasang. Lantai jembatan dari balok kayu juga sudah terpasang rapi. (Baca  juga: Patah, Jembatan Grawah Cepogo Ambrol  Sebagian)

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah pekerja terlihat membuat pelandai antara jalan dengan mulut jembatan menggunakan batu dan pasir. Pelandai itu diperlukan untuk menghubungkan antara jalan dengan mulut jembatan setinggi 80 cm.

Pengawas proyek, Sumarwan, mengatakan setelah pelandai di kedua sisi hembatan selesai, pekerjaan selanjutnya adalah pengaspalan pelandai. “Setelah pelandai ini jadi akan diaspal dulu agar lebih kuat dan materialnya tidak ke mana-mana,” ujarnya kepada Solopos.com di lokasi.

Pengaspalan pelandai ini dijadwalkan Selasa (14/3/2017) ini. “Semoga besok [hari ini] sudah bisa diaspal sehingga jembatan bisa segera dioperasikan,” imbuhnya.

Dia menambahkan jembatan selebar sekitar 5,5 m di jalur utama Solo-Selo-Borobudur (SSB) tersebut mampu menahan kendaraan seberat 10 ton. Dengan demikian, kendaraan penumpang dapat melintas di jembatan itu.

Disinggung tentang kemungkinan adanya truk pengangkut pasir melintas di jembatan itu, dia menyerahkan hal itu kepada aparat kepolisian. “Yang jelas, agar aman [yang melintas jembatan ini] beratnya maksimal 10 ton,” kata dia.

Sementara itu, Wakapolres Boyolali, Kompol Zulfikar Iskandar, saat meninjau jembatan itu mengatakan truk pasir diperbolehkan melintas asalkan berat total kendaraan dan muatan tidak lebih dari 10 ton. “Truk pasir silakan saja melintas asalkan beratnya maksimal 10 ton,” tegasnya.

Dia akan menerapkan saknsi tilang bagi pengemudi yang nekat mengemudikan kendaraan di jembatan itu dan terbukti melebihi beban maksimal yang ditentukan. Sementara itu, Kapolsek Cepogo, AKP Sunarno, menambahkan akan menempatkan personelnya untuk menyeleksi kendaraan yang akan melintas. “Nanti akan ada petugas yang jaga,” imbuhnya.

Sementara itu, jembatan darurat satu jalur itu hanya bisa dilalui satu kendaraan dari masing-masing arah. Perlintasan jembatan itu akan diterapkan sistem buka tutup. Sedangkan kendaraan roda dua seperti sepeda motor dapat memanfaatkan lajur jembatan yang masih utuh dengan sistem sama, buka tutup.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya