SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Jagalan, Karangnongko menambal lubang yang mengangga di tengah jembatan Poitan, Sabtu (15/3/2014). Hingga saat ini sudah ada empat titik lubang di jalan tersebut karena tidak kuat menahan beban truk galian C yang nekat melintas di jembatan itu. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali, jalan Desa Potronayan dipasangi portal untuk menghalau truk galian C.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Potronayan, Kecamatan Nogosari, Boyolali, akan memasang portal di pintu masuk jalan desa, Jumat (9/6/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah tersebut dilakukan lantaran sejak sepekan terakhir ini banyak truk pasir galian C melintasi jalan Desa Potronayan dan mengakibatkan kerusakan di mana-mana. Kepala Desa Potronayan, Sugeng, mengatakan pemasangan portal di pintu masuk desa sebagai dampak atas proyek pengerasan jalan raya di Desa Dibal.

Proyek itulah yang mengakibatkan terjadinya pengalihan arus truk-truk pasir ke sejumlah jalan, salah satunya ke jalan Desa Potronayan. “Kalau pagi, banyak sekali truk-truk yang melintasi Desa Potronayan. Siang hari, juga ramai truk masuk ke desa-desa. Akhirnya, jalan raya desa banyak yang rusak,” ujar Sugeng kepada Solopos.com, Kamis (8/6/2017).

Sugeng menjelaskan truk-truk itu melintasi jalan Desa Potronayan dan terhubung dengan Desa Guli, Nogosari, dan Kaliyoso. Jarak itu dianggap lebih dekat ketimbang harus melewati jalan raya Mangu-Nogosari untuk menuju Kaliyoso.

“Padahal, truk itu mestinya melintasi jalan raya kabupaten yang sudah sesuai kelasnya. Tapi, malah memilih jalan Desa Potronayan karena lebih dekat. Ya, jalan desa kami rusak,” paparnya.

Pemasangan portal dilakukan agar truk-truk pasir melintasi jalan raya kabupaten yang telah diperuntukkan sesuai kelas jalan. Jika tak dipasang portal, Sugeng waswas kerusakan jalan di desanya akan kian parah.

Selain itu, lanjut dia, jika truk-truk pasir dibiarkan melintasi jalan raya desa akan membahayakan jembatan Kali Borok yang tak sesuai kapasitasnya. “Jembatan itu sudah tua, kalau terus-terusan dilintasi truk pasir, kami waswas akan ambrol. Makanya, kami berinsiatif memasangi portal di pintu masuk desa,” tambahnya.

Pantauan Solopos.com, Kamis, jalan raya di depan Balai Desa Dibal ditutup total selama masa pengecoran dan masa tunggu. Kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya kendaraan roda dua melalui tepian jalan setapak.

Kendaraan roda empat dilarang melintas, apalagi truk. Pelaksana proyek itu adalah pelaksana tol Soker yang telah berjanji membangun kembali jalan-jalan desa yang rusak sebagai dampak proyek tol.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya