Proyek infrastruktur Boyolali yakni pembangunan jalan simpang lima mengorbankan sejumlah gedung di antaranyagedung Bank Jateng.
Solopos.com, BOYOLALI — Gedung bagian belakang Kantor Bank Jateng Boyolali mulai dibongkar.
Pembongkaran sebagian gedung kantor itu untuk memuluskan proyek jalan simpang lima.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Berdasarkan pantauan Untuk diketahui, saat ini gedung Bank Jateng Boyolali sudah menjadi aset Pemkab setempat. Meskipun Bank Jateng masih beroperasi di kantor tersebut, Pemkab Boyolali membongkar sebagian gedung untuk dibangun jalan simpang lima. Sementara, Bank Jateng masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk beroperasi di kantor baru, yaitu di Gedung Investasi Jl. Merbabu. Kabid Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boyolali, Sri Mulyanto, menyampaikan pembongkaran Kantor Bank Jateng itu sudah melalui koordinasi dengan instansi terkait termasuk dengan Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM. “Dari Jl. Merapi juga akan dibongkar masuk selebar empat meter. Begitu juga yang dari Jl. Merbabu juga dibongkar selebar empat meter,” kata Sri, kepada solopos.com, Rabu (5/8/2015).
Beberapa bangunan yang selanjutnya bakal terkena proyek simpang lima antara lain sebagian Markas Polsek Boyolali Kota, bahkan mantan Bupati Seno Samodro sebelumnya pernah menyebutkan proyek jalan akan sedikit mengepras tembok kantor Pengadilan Agama, yang berlokasi tepat di sisi selatan Jl.Merapi. Kepala DPU dan ESDM Boyolali, M.Qodri, memastikan proyek jalan simpang lima akan berjalan sesuai jadwal. Setelah peletakan batu pertama akhir pekan lalu, DPU&ESDM akan mensterilkan kawasan itu dari pedagang kaki lima (PKL).