SOLOPOS.COM - Pekerja mengerjakan proyek Jembatan Bugel di perbatasan Banyudono-Sambi, Senin (20/9/2016). Proyek jembatan itu sempat terhenti tiga hingga empat hari lantaran curah hujan tinggi. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali dipastikan DPU selesai tepat waktu.

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali memastikan proyek infrastruktur yang dikerjakan tahun ini bisa selesai tepat waktu kendati terhambat curah hujan tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seharusnya kemarau itu saatnya kebut proyek, tapi ini curah hujan masih cukup tinggi. Kalau untuk proyek jalan sebenarnya tidak masalah, tapi kalau jembatan kalau belum naik memang sedikit menghambat,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPU dan ESDM Boyolali, Nyoto Widodo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (20/9/2016).

Pengawas Proyek Jembatan Bugel, Supriyono, menyampaikan proyek jembatan penghubung Banyudono-Sambi itu sempat terhenti tiga hingga empat hari lantaran curah hujan tinggi. Aliran air meluap saat hujan deras.

“Ya, kalau hujan deras aliran air meluap. Pekerjaan berhenti dulu. Kebetulan sejak akhir pekan lalu wilayah sini selalu diguyur hujan,” ujar pengawas proyek, Supriyono.

Saat ini proyek Jembatan Bugel baru sampai pada pekerjaan penguatan tiang jembatan. Tiang lama diperkuat dengan lapisan cor bertulang. Demikian pula bagian bawah diperkuat dengan lantai cor beton. “Kalau untuk pengerjaan lantai sudah selesai.”

Dia memaklumi kondisi cuaca saat ini merupakan risiko pekerjaan. Kendati demikin dia optimistis proyek jembatan bisa selesai tepat waktu.

Seperti diketahui, tahun ini anggaran perbaikan infrastruktur di Boyolali cukup tinggi yakni mencapai lebih dari Rp120 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk mengerjakan sekitar 90 paket proyek infrastruktur mulai dari perbaikan dan pembangunan jalan jembatan, pemeliharaan dan peningkatan jalan jembatan, serta pembanguan saluran drainase dan talut.

“Semuanya sudah selesai dilelang, dan sekarang semua proyek sudah berjalan,” imbuh Nyoto.
Untuk proyek jalan yang menyedot anggaran cukup besar antara lain Jebreng-Repaking Wonosegoro, Ngemplak-Kliwonan Desa Jeron, Tegalrayung-Bendungan Simo, Kalitlawah-Genengsari Kemusu, Jalan Simo-Papringan, Jalan Bangak-Simo, Mojosongo-Logerit, Karanggede-Juwangi, Cepresan-Kemusu, Bade-Batangan Klego, Simo-Kalioso, Ketitang-Donohudan, Kacangan-Kedungrejo, Randusari-Kopen Teras, Mangu-Ngemplak, Tanjungsari-Sawahan Ngemplak, dan Donohudan-Gagaksipat Ngemplak.

“Kemungkinan ada yang bisa selesai sebelum jadwal, jadi proyek bisa selesai lebih cepat,” kata Nyoto.

Sedangkan proyek jembatan yang sedang digarap antara lain Jembatan Bugel, Jembatan Santren Kecamatan Teras, Jembatan Gudang Kapuk Boyolali Kota, Jembatan Kembangsari, Jembatan Ngampon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya