SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruang terbuka hijau (Dok/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali terdapat 4 aset Pemkab yang dibongkar.

Solopos.com, BOYOLALI — Empat aset gedung di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mulai dibongkar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keempat gedung tersebut adalah bekas gedung DPRD Boyolali dan bekas kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang ada di Jl.Merbabu, bekas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Jl.Jambu, dan GOR Boyolali di Jl.Perintis Kemerdekaan.

Kepala Bidang (Kabid) Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boyolali, Sri Mulyanto, menjelaskan mayoritas pembongkaran gedung tersebut dilakukan karena Boyolali akan menambah ruang terbuka hijau (RTH).

“Seperti yang dibekas kantor Kesbangpol itu nanti untuk ruang terbuka hijau. Begitu juga yang di bekas gedung DPRD dan BKD,” kata Sri, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (22/7/2016).

Selain untuk ruang terbuka hijau, sebagian bekas gedung BKD dan DPRD akan digunakan untuk perluasan gedung SMP 1 Boyolali.

Sedangkan GOR Boyolali, menurut rencana Bupati Boyolali Seno Samodro akan digunakan untuk kantor baru Badan Pertanahan Nasional/Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Boyolali.

“Apakah jadi untuk kantor BPN atau tidak, saya kurang tahu. Tugas saya hanya meratakan bangunan GOR,” kata Sri.

Menurut Sri, pembongkaran aset gedung akan mengurangi jumlah aset yang dimiliki Pemkab Boyolali. Namun demikian, nilai aset gedung yang dibongkar sudah tidak sebanding dengan penyusutan yang terjadi saat ini.

“Jadi pemerintah tidak rugi toh untuk kepentingan pembangunan,” ujar Sri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, M.Kodri, menjelaskan GOR Boyolali adalah aset milik Pemkab Boyolali yang akan digunakan untuk pembangunan kantor baru. Saat ini, DPU dan ESDM sudah melelang proyek bernama pembangunan gedung perkantoran di Jl.Perintis Kemerdekaan.

“Memang rencananya nanti akan digunakan oleh BPN/ATR. Tapi yang akan membangun kantor di lokasi bekas GOR itu tetap dari kami [DPU dan ESDM]. Setelah bangunan GOR itu rata, mulai kami bangun kantor baru,” kata Kodri.

Saat ini, Pemkab Boyolali belum menindaklanjuti rencana ruslah dengan BPN/ATR. “Untuk ruslah dengan BPN/ATR itu urusan nanti, jadi teknisnya nanti seperti ruslah Bank Jateng dengan gedung investasi dulu. Kami bangunkan gedung baru dulu.”

Menurut Kodri, kalaupun tidak jadi ruslah dengan BPN/ATR, kantor yang akan dibangun tahun ini dengan nilai Rp7 miliar bisa digunakan untuk kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.

“Tetap sesuai wacana awal untuk BPN. Tapi kalau tidak jadi, bisa dipakai untuk yang lainnya karena dalam waktu dekat juga akan ada perubahan satuan organisasi tata kerja (SOTK) ditubuh DPU dan ESDM.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya