SOLOPOS.COM - Warga menyirami jalan untuk mengurangi dampak debu akibat proyek perbaikan jalan Randusari-Kopen, Kecamatan Teras, Rabu (24/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Boyolali berupa proyek pembangunan Jalan Randusari dikeluhkan warga

Solopos.com, BOYOLALI—Warga di sepanjang Jl.Randusari Kopen, Kecamatan Teras, mengeluhkan dampak pembangunan jalan yakni debu yang dinilai mengganggu kenyamanan warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Dukuh Kweni, Desa Randusari, Budi, 52, mengatakan proyek perbaikan jalan dilaksanakan bertepatan dengan masuknya musim kemarau. “Imbasnya debu tebal beterbangan sampai masuk ke teras-teras rumah warga,” kata Budi, saat ditemui Solopos.com, Kamis (24/8/2016).

Kondisi ini diperparah dengan masih banyaknya truk pasir yang melintas. Debu tidak hanya mengotori rumah warga tetapi juga mengganggu kenyamanan pemilik usaha warung makan yang ada di pinggir jalan. Budi dan warga lainnya terpaksa menyirami jalan untuk mengurangi dampak debu.Pelaksana proyek juga rutin menyirami jalan dua kali sehari.

“Tetapi, begitu disiram air, satu jam kemudian sudah kering dan debu kembali beterbangan.”

Berdasarkan pantauan Solopos.com, proyek perbaikan Jalan Randusari-Kopen mulai dilaksanakan setelah Lebaran lalu. Beberapa ruas jalan yang mulai dikerjakan adalah ruas Randusari dan ruas Nepen sampai dengan depan Pasar Lebak Nepen.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, Nyoto Widodo, menjelaskan proyek jalan senilai Rp5,3 miliar digarap PT Rajendra Karya Mandiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya