SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Infrastruktur Boyolali berupa jalan mendapat kucuran dana miliaran rupiah.

Solopos.com, BOYOLALI — Anggaran senilai miliaran rupiah kembali digelontorkan untuk tiga proyek infrastruktur jalan di Boyolali melalui APBD Perubahan 2015.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tiga proyek jalan itu adalah pembangunan Jl. Sudirman di komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri, Mojosongo; perbaikan Jl.Randusari-Kopen, Teras; dan perbaikan Jl.Ngrancah Kulon-Musuk.

Berdasarkan data yang diterima di Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, pembangunan Jl. Sudirman kembali mendapat alokasi anggaran senilai Rp3,76 miliar pada APBDP tahun ini.

Pada pembangunan jalan tahap I, proyek ini sudah menelan anggaran hingga Rp1,95 miliar.

Sementara, Jl.Randusari-Kopen yang sebelumnya sudah mendapat alokasi anggaran Rp2,26 miliar, pada APBDP tahun ini kembali digelontor Rp1,96 miliar.

Begitu pula perbaikan jalur Ngrancah Kulon-Musuk, yang kembali digelontor dana Rp1,52 miliar atau lebih tinggi dari alokasi dana perbaikan tahap I senilai Rp1,43 miliar.

“Tiga proyek itu belum selesai, jadi kami alokasikan lagi anggaran lanjutan di APBDP. Untuk Jl. Sudirman baru pembangunan talut sisi selatan dan rigid beton sepanjang 60 meter. Nantinya panjang jalan yang akan kami bangun sekitar 300 meter,” kata Kabid Bina Marga DPU ESDM Boyolali, Sunyoto Widodo, saat ditemui, pekan lalu.

Tambahan anggaran Rp3,76 miliar juga diperkirakan belum bisa menyelesaikan proyek jalan tersebut. “Nanti kami anggarkan lagi di 2016,” beber dia.

Sama halnya dengan Jl. Randusari-Kopen, Teras. Perbaikan jalan tahap I hanya mencapai panjang sekitar 1 kilometer karena dengan rigid beton, anggaran Rp1 miliar hanya bisa memperbaiki 400 meter jalan.

“Itupun tidak semua ruas jalan diperbaiki. Kami hanya memperbaiki di ruas jalan yang mengalami kerusakan sangat parah,” ungkap Sunyoto.

Tahun ini semua perbaikan jalan memakai rigid beton. Hal ini ditujukan agar usia jalan bisa lebih lama paling tidak sampai lima tahun.

Seperti diketahui, penyebab utama jalan rusak di Boyolali adalah maraknya angkutan berat dan truk yang membawa muatan melebihi tonase. Selama ini kekuatan jalan yang dibangun Pemkab Boyolali hanya untuk kendaraan bertonase 8 ton. Tetapi, truk selalu nekat membawa muatan hingga 13-14 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya