SOLOPOS.COM - Tim Urusan Kesehatan Polres Bantul sedang melakukan tes kesehatan terhadap sopir angkutan perbatasan di Terminal Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek. Rabu (21/9/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa pembangunan terminal belum jelas.

Harianjogja.com, BANTUL — Rencana pembangunan dua terminal di Bantul tahun ini urung dilanjutkan. Kedua terminal itu masing-masing adalah Terminal Imogiri dan Terminal Parangtritis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : INFRASTRUKTUR BANTUL : Revitalisasi Dua Terminal Dihentikan, Tanya Kenapa?
Dituturkan Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta, alasan pengurungan rencana itu didasari oleh belum juga adanya kejelasan status pengelolaan lahan yang akan digunakan untuk terminal tersebut. Padahal, ia memprediksi, dua terminal itu nantinya bisa menjadi terminal dengan aktivitas angkutan umum yang cukup padat di Bantul.

Terkait dengan Terminal Imogiri, Aris menyebutkan hingga kemarin belum diketahui intansi di Pemkab Bantul yang dulunya menyewa lahan kas desa untuk terminal tersebut. Hal serupa juga terjadi untuk Terminal Parangtritis.

Oleh karena itulah, guna mendapatkan kejelasan mengenai status peruntukan lahan sultan grond (SG) yang dijadikan terminal Parangtritis itu, ia sebenarnya telah melayangkan surat ke pihak Panitikismo Keraton Yogyakarta. Kejelasan status pengelolaan lahan itu menurut dia sangat penting sebelum akhirnya memulai pembangunan.

“Karena kalau kita bangun kita keluarkan anggaran, kan dasarnya harus kuat juga, jangan sampai seperti ini [tidak jelas],” bebernya, Rabu (14/6/2017)

Seperti diketahui, kondisi terminal di Bantul dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan aktivitas. Berdasarkan data Dishub Bantul, per Januari 2017 lalu, Terminal Imogiri contohnya, semula memiliki memiliki 15 armada, kini hanya tinggal tujuh armada saja. Begitu pula dengan Terminal Parangtritis yang memiliki armada bertrayek Prangtritis-Yogya sebanyak 56 unit, kini tersisa tak lebih dari 10 unit saja.

“Itulah sebabnya perlu dilakukan revitalisasi terminal,” kata Kepala Bidang Angkutan Dishub Bantul Sarjiman saat dikonfirmasi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya